Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Partai Gerindra
Gema Sadhana Berharap Presiden Jokowi Jadikan Hari Raya Deepavali Hari Libur Nasional
Monday 23 Nov 2015 15:06:03
 

Tampak suasana acara perayaan Hari Raya Deepavali 5117 Kaliyuga / 2015 M yang diadakan oleh Gema Sadhana di Hotel Grand Sahid, Jakarta pada, Sabtu (21/11).(Foto: BH/mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto menghadiri perayaan Hari Raya Deepavali 5117 Kaliyuga / 2015 M pada tahun ini yang jatuh pada tanggal 10 - 11 November 2015, yang diadakan oleh Gema Sadhana yang merupakan Organisasi sayap Partai Gerindra, beranggotakan masyarakat Hindu, Budha,Konghucu, dan aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menggelar Perayaan Hari Raya Deepavali merupakan Hari Raya umat Hindu di Dunia.

Adapun tema acara perayaan Deepavali, adalah 'Bersatu kita teguh dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, We are not Community, but We are a Family' dilangsungkan acaranya di Hotel Grand Sahid, Jakarta pada, Sabtu (21/11).

Seperti diketahui berdasarkan catatan sejarahnya, tidak dapat dilupakan bahwa, umat Hindu di Indonesia sudah lama berhubungan cukup erat dengan umat Hindu India, yang mana berlangsung lama integrasi budaya tersebut.

Hari Raya Deepavali merupakan hari raya suci warga India, yang bergama Hindu di seluruh dunia. "Pada hari suci tersebut hampir semua negara yang memiliki penduduk beragama Hindu memberikan libur nasional bagi warga masyarakatnya," ujar A.S Kobalen, selaku Ketua Umum Gema Sadhana saat memberikan kata sambutan, makna dan filosofi Deepavali, Sabtu (21/11).

Pada tahun 2013 lalu atas perjuangan Gema Sadhana, Joko Widodo yang kala itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta memberikan libur Fakultatif Hari Raya Deepavali untuk wilayah DKI Jakarta. Berkat Kebijakan tersebut yang terus berlanjut hingga kini. Lebih Lanjut, ketua Umum GEMA SADHANA , A.S Kobalen menjelaskan bahwa, perayaan Hari Raya Deepavali sebagai hari Libur nasional seperti apa yang dilakukanya pada saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Selain itu juga, Akhirnya pada tahun 2015 ini atas prakarsa Gema Sadhana pula dan tokoh-tokoh Hindu di Kota Medan, maka Walikota Medan Dzulmi Eldin juga memberikan libur Fakultatif Deepavali bagi masyarakat Hindu kota Medan, serta memberikan ijin menyatakan bahwa, wilayah kampung Madras sebagai Little India of Kota Medan, yang ditandai dengan berdirinya Gapura Little India.

Perayaan Hari Raya Deepavali yang merupakan Hari Raya umat Hindu ini, berharap Presiden Republik Indonesia jadikan Hari Raya Deepavali sebagai hari Libur Nasional. Hari Raya Deepavali "Ritual cahaya ilahi" dirayakan oleh masyarakat india yang beragama Hindu dan Sikh di seluruh dunia. "Deepavali menandakan kembalinya semangat muhibah dan kepercayaan setelah lama menyepi. Atau, setelah itu lama berada dalam penderitaan lahir dan batin," jelas A.S Kobalen.

Dengan dilangsungkannya Acara Simakrama Deepavali 2015 bersama tokoh nasional ini turut pula menginformasikan seni dan budaya etnis India di Indonesia, yang merupakan bagian dari budaya bangsa. Serta, mengajak tokoh-tokoh bangsa untuk turut merayakan hari Deepavali yang memiliki filosofi 'Menangnya Kebenaran Melawan Kebatilan'.

"Acara ini diselenggarakan dengan harapan Presiden Republik Indonesia dapat melihat aspirasi masyarakat Hindu di Indonesia akan kerinduannya mendapatkan libur hari raya,” Kobalen menjelaskan, masyarakat Hindu percaya bahwa, Presiden Jokowi bisa mengabulkan permohonan hari libur nasional tersebut.

“Harapannya, dengan menyambut perayaan ini dapat mengekalkan tradisi keluarga yang diwarisi secara turun temurun oleh masyarakat Hindu keturunan India yang tinggal di Indonesia," imbuhnya lagi.

Sementara, Hasyim Djojohadikusumo sebagai Ketua Dewan Pembina Gema Sadhana saat memberikan kata sambutan mengatakan, "Deepavali bukan hanya dirayakan oleh umat Hindu, namun juga umat sikh yang ada di Indonesia. Saya sangat mengapresiasi perayaan ini, dan keberadaan masyarakat Hindu terutama etnis India di Indonesia merupakan sebuah keragaman yang memperkaya kebhinekaan," katanya.

"Agama saya Kristen Protestan. Apa pantes diri saya untuk membina orang Budha, Hindu, Konghucu, dll? Ini adalah suatu kehormatan bagi saya untuk membina umat tersebut. Dimana, semua ras, suku, agama dianggap sejajar. Oleh karena itu, saya menerima permintaan untuk menjadi Ketua Dewan pembina Gema Sadhana," sambungnya menjelaskan..

"Saya mendukung, dan Kakak saya (Prabowo) yang beragama Islam, Kami melakukan ini dengan senang hati. Saya rasa ini sesuai dengan tema malam ini, kita bukan satu Komuniti, namun satu Famili. Bersatu kita teguh dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika," ujarnya berpidato, sembari memegang patung Gandhi di tangan kanan dan Pedang disematkan dipinggang kirinya. Patung lambang damai, dan pedang lambang kekuatan.

Adapun pantauan pewarta BeritaHUKUM.com, acara ini digelar dengan hiburan tari-tarian modern India oleh Sonya Dance Club & lagu-lagu hits oleh Taj Mahal Entertainment. selain itu prosesi penyalaan lilin Pelita Suci sebagai simbolik perayaan hari raya Deepavali, penampilan Baratha Natyam oleh Sanggar Sri Rengganathan Dance, Pemberian penghargaan kepada para tokoh nasional, serta pula penampilan lagu-lagu India oleh Rhoma Irama bersama Soneta Group.

Kemudian pada acara perayaan ini juga turut hadir pula tokoh-tokoh nasional seperti, Aburizal Bakrie, Rahmawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, Duta Besar India untuk Indonesia, Dirjen Bimas Hindu RI Prof. Dr Ketut Widnya, Phd, H. Rhoma Iyan, serta Jaya Suprana.

Sedangkan, Jaya Suprana yang turut hadir pada malam perayaan acara tersebut, memberikan piagam rekor MURI yang dianugerahkan kepada Gema Sadhana, yang mengupayakan Perayaan Deepavali secara nasional Indonesia untuk pemrakarsa awal agar menjadikan hari libur nasional.

Beliau juga menjelaskan bahwa, Keberadaan masyarakat Hindu terutama etnis India di Indonesia merupakan sebuah keragaman yang memperkaya kebhinekaan Indonesia," katanya.

"Patut diberi dukungan untuk dan apresiasi, maka saya berikan piagam rekor MURI bagi Himpunan Gema Sardhana selaku Pemrakarsa perayaan hari raya Deepavali untuk dijadikan hari libur nasional kedepannya," tutupnya.(bh/mnd)



 
   Berita Terkait > Partai Gerindra
 
  Gara-gara Benur, Gerindra Babak Belur
  Sindir RY, Gerindra Ingatkan Bahaya DNA Koruptor di Bogor
  Sandiaga Uno Kembali ke Gerindra dan Tak Incar Posisi
  Menang Gugatan Pengadilan, Mulan Jameela dkk Siap Menatap Senayan
  Gerindra: Demi Indonesia, Prabowo Rela Dikecam karena Bertemu Jokowi
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2