Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Jakarta
Gubernur Anies Tegaskan Transformasi Kota Tua - Sunda Kelapa Gunakan Pendekatan Kolaboratif, Masif, dan Terstruktur
2021-05-01 13:38:41
 

Tranformasi kawasan Kota Tua - Sunda Kelapa. Head of Agreement antara Jakarta Experience Board/PT Jakarta Tourisindo, Indonesia Tourism Development Corporation, dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek di Halaman Museum Fatahillah, Jakarta.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Dalam mewujudkan tranformasi kawasan Kota Tua - Sunda Kelapa, diadakan sebuah Head of Agreement (HoA) antara Jakarta Experience Board/PT Jakarta Tourisindo (JXB), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) di Halaman Museum Fatahillah, Teman Sari, Jakarta Barat, Rabu (28/4).

Kesepakatan tersebut dibuat agar terbentuk Joint Venture (JV) dalam rangka percepatan perkembangan kawasan Kota Tua - Sunda Kelapa, sebagai destinasi wisata yang ramah pejalan kaki di utara Jakarta.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan transformasi kawasan Kota Tua - Sunda Kelapa ini sudah pernah dicanangkan sejak masa Gubernur Ali Sadikin, namun kali ini dilaksanakan dengan cara baru.

"Bedanya, kali ini dengan cara baru, sehingga kita lebih optimis meraih sukses. Cara baru tersebut adalah Kolaboratif, Masif dan Terstruktur. Kolaboratif adalah melibatkan banyak pihak, pusat, daerah, swasta, UKM, dan pakar. Lalu, masif dengan yang dikelola bukan sejumlah bangunan saja, tetapi kawasan seluas 240 hektar dari Sunda Kelapa, hingga Kota Tua. Kemudian, terstruktur adalah melalui pembentukan JV yang diberi banyak fleksibilitas dan otoritas untuk mengelola," ujar Gubernur Anies, seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.

Gubernur Anies menyebutkan transformasi tersebut memanfaatkan unsur nostalgia dikombinasikan dengan mewujudkan peluang ekonomi, sekaligus memberi kesempatan bagi generasi mendatang untuk belajar. Sehingga pengembangan Kota Tua tetap mengangkat masa lalu, namun berorientasi masa mendatang.

"Inilah yang dinamakan kuno tetapi modern dan dinamis. Kita tidak ingin menjadikan Kota Tua sebagai destinasi wisata semata, tetapi juga sebagai ekosistem ekonomi yang dinamis yang menarik orang untuk berkarya. Ada kehidupan di Kota Tua, dan kehidupan itulah yang menarik wisatawan untuk datang. Kita tidak ingin desain kota tua nanti penuh dengan copy paste dari tempat lain di dunia, tetapi Kota Tua harus memiliki narasi, ciri, dan keunikan tersendiri," jelas Gubernur Anies.

Gubernur Anies juga mengharapkan dukungan dari berbagai kementerian seperti Kementerian BUMN untuk mendorong revitalisasi aset, akses pendanaan baik government maupun non-government, serta mengoptimalkan peran ITDC untuk mengembangkan Kota Tua - Sunda Kelapa. Kemudian bantuan dari Kementrian Pariwisata juga diharapkan untuk ikut mempromosikan Kota Tua, dan menjadikannya hadir dalam kalender event nasional maupun dunia.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menggandeng Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, agar narasi tentang Kota Tua diangkat dalam khazanah sejarah dan budaya di Ibu Kota, serta dukungan penuh dari Bank Indonesia (BI) agar berbagai program UKM BI, serta berbagai program digitalisasi keuangan bisa diterapkan di kawasan tersebut.

"Kami juga minta support dari dunia usaha, dan para pemilik property di kawasan (Kota Tua), untuk terus berinvestasi dan mengembangkan ekonomi kawasan selaras dengan narasi besar Kota Tua - Sunda Kelapa. Tanpa peran swasta, Pemerintah tidak bisa apa-apa. Ibarat naik perahu, you do the rowing, the government do the steering. Pemda DKI akan memfasilitasi dengan berbagai regulasi, anggaran, pemikiran, pelibatan institusi Pemda dan pemanfaatan aset BUMD/Pemda untuk menjamin sukses transformasi Kota Tua - Sunda Kelapa," pungkas Gubernur Anies.

Perlu diketahui, kegiatan HoA tersebut turut dihadiri oleh Menteri BUMN, Erick Thohir; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno; Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo; Dirut PT KAI (Persero), Didiek Hartantyo; Dirut PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar; Dirut PT MITJ, Tuhiyat; Direktur Utama JXB, Novita Dewi; dan Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer.(beritajakarta/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Jakarta
 
  Omzet Toko Daging Dharma Jaya di Kembangan Capai Ratusan Juta
  Presiden dan Wakil Presiden RI Hadiri Resepsi Pernikahan Putri Anies Baswedan
  Gelar Acara 'Jakarta Menyapa', Gubernur Anies Apresiasi Peran Kader PKK Menjaga Kesejahteraan Keluarga
  Survei CSIS Bertolak Belakang dengan Data BPS, Tingkat Kesempatan Kerja di DKI Jakarta Meningkat
  KPw BI DKI Jakarta Sebut Transaksi Digital QRIS di Jakarta Luar Biasa
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2