JAKARTA, Berita HUKUM - H.Rhoma Irama siap dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB). Hal tersebut mengemuka ketika H.Rhoma Irama menjadi salah satu pembicara dalam seminar yang digelar Partai Bulan Bintang, Selasa (27/1) di Kantor DPP Partai Bulan Bintang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Seminar yang bertema, Menyongsong Muktamar IV Partai Bulan Bintang, Meneguhkan Ideologi, Menentukan Arah dan Strategi Perjuangan Partai, dihadiri oleh berbagai kalangan, jajaran pimpinan DPP, DPW, Cabang, anggota dan simpatisan partai serta masyarakat umum.
Selain H. Rhoma Irama, tampil sebagai pembicara lain, Ahmad Mansur Suryanegara, Jamaludin Karim, Sahat L. Hasan, dll.
Lebih lanjut H.Rhoma Irama menuturkan, bahwa dirinya siap jika dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang, dengan syarat-syarat tertentu. Adapun persyaratan yang diminta lelaki yang dikenal sebagai Raja Dangdut antara lain, menginginkan, agar pemilihannya nanti dilakukan secara aklamasi.
Disamping itu, Rhoma juga menegaskan, bahwa dirinya bukan kader partai, “Seandainya ada kader partai yang akan maju, maka ia akan memberikan kesempatan kepada kader tersebut,” jelas Rhoma Irama. Untuk membesarkan partai kedepan, lanjut Rhoma Irama, ia butuh tim yang solid.
H. Rhoma Irama mengaku sangat tersanjung, ketika temen-temen dari Partai Bulan Bintang memintanya untuk menjadi Ketua Umum Partai. Rhoma mengaku akan all out untuk bisa membesarkan Partai Bulan Bintang, seandainya benar terpilih sebagai Ketua Umum Parta Bulan Bintang.
Rencana bergabungnya H. Rhoma Irama kedalam Partai Bulan Bintang, diakui beberapa kalangan internal partai, sebagaimana dituturkan pula oleh Rhoma Irama untuk menjalin persatuan Islam. Sosok Rhoma Irama memiliki karismatik tersendiri dan identik serta merepresentatifkan tokoh muslim. Masuknya H.Rhoma Irama kedalam Partai Islam Bulan Bintang, rupanya tidak sekedar mengincar jabatan Ketua Umum semata, ada target yang lebih besar dimasa mendatang melalui kendaraan partai ini.
Sekilas Sosok H. Rhoma Irama
Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946, Pria ‘ningrat’ ini merupakan putra kedua dari empat belas bersaudara, delapan laki-laki dan enam perempuan (delapan saudara kandung, empat saudara seibu dan dua saudara bawaan dari ayah tirinya). Ayahnya, Raden Burdah Anggawirya, seorang komandan gerilyawan Garuda Putih, memberinya nama ‘Irama’ karena bersimpati terhadap grup sandiwara Irama Baru asal Jakarta yang pernah diundangnya untuk menghibur pasukannya di Tasikmalaya.
Sebelum pindah ke Tasikmalaya, keluarganya tinggal di Jakarta dan di kota inilah kakaknya, Haji Benny Muharam dilahirkan. Setelah beberapa tahun tinggal di Tasikmalaya, keluarganya termasuk kakaknya, Haji Benny Muharam, dan adik-adiknya, Handi dan Ance, pindah lagi ke Jakarta lalu tinggal di Jalan Cicarawa, Bukit Duri, kemudian pindah ke Bukit Duri Tanjakan. Di sinilah mereka menghabiskan masa remaja sampai tahun 1971 lalu pindah lagi ke Tebet.
Semenjak kecil Rhoma sudah terlihat bakat seninya. Tangisannya terhenti setiap kali ibundanya, Tuti Juariah menyenandungkan lagu-lagu. Masuk kelas nol, ia sudah mulai menyukai lagu. Minatnya pada lagu semakin besar ketika masuk sekolah dasar. Menginjak kelas 2 SD, ia sudah bisa membawakan lagu-lagu Barat dan India dengan baik. Ia suka menyanyikan lagu No Other Love, kesayangan ibunya, dan lagu Mera Bilye Buchariajaya yang dinyanyikan oleh Lata Maagiskar. Selain itu, ia juga menikmati lagu-lagu Timur Tengah yang dinyanyikan Umm Kaltsum.
Bakat musiknya mungkin berasal dari ayahnya yang fasih memainkan seruling dan menyanyikan lagu-lagu Cianjuran, sebuah kesenian khas Sunda. Selain itu, pamannya yang bernama Arifin Ganda suka mengajarinya lagu-lagu Jepang ketika Rhoma masih kecil. Pengalamannya menyanyikan lagu-lagu India sewaktu masih sekolah dasar, lagu-lagu pop dan rock Barat hingga akhir 1960-an lalu beralih ke musik Melayu, menjadikan lagu dan musik yang dibawakannya di atas panggung lebih dinamis, melodis dan menarik.(sumber: biografi tokoh dunia).(bhc/rat)
|