JAKARTA, Berita HUKUM - PKPU meluncurkan buku 'Indeks Peta Potensi Daerah' Indonesia (IPOD 2013) bekerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, P3M FKM-UI, Selasa (10/12). Buku ini berisi potensi-potensi daerah yang dapat meningkatkan daya saing dan daya ungkit proses pembangunan daerah.
"Sejumlah potensi meliputi berbagai bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, pangan, sumberdaya alam, sumberdaya infrastruktur, dan lainnya. Diharapkan buku ini membantu seluruh stakeholder pembangunan dalam menemu-kenali, menumbuhkan, mengembangkan potensi yang dimiliki setiap daerah," kata Presiden Direktur Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), Agung Natawiguna, saat peluncuran bertepatan milad ke-14 Lembaga Kemanusiaan Nasional itu.
Buku Ipod 2013 setebal 174 halaman ini, disusun sesuai dengan arahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, RPJPN, 2005-2025, pelaksanaan program pembangunan mengacu pada potensi daerah masing-masing. Menurutnya, penggalian potensi daerah merupakan kunci keluar untuk mengentaskan wilayah tersebut dari kemiskinan dan ketertinggalan.
"Kami optimisme setiap daerah mampu mencapai kesinambungan pembangunan," ujarnya.
Sebut saja dalam karakteristik dan potensi sumberdaya Infrastruktur, menyebut infrastruktur pendidikan fasilitas SD hampir sebagian besar provinsi di Indonesia cakupan prosentasenya cukup tinggi berkisar 90-98%. Hanya di 10 provinsi lainnya yang memiliki fasilitas SD kurang 41,79% - 87,99%.
Pemetaan potensi daerah ini juga didukung Sistem Informasi Geografis berdasarkan data Statistik Potensi Daerah, dan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dikumpulkan secara berkala oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Buku itu pun dibedah dalam dialog 'Membaca Indonesia', dengan narasumber Ir. Max Hasudungan Pohan, CES, MA, Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah, Robert Endi Jaweng MAP, Direktur Eksekutif Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Dr. Ede Surya Darmawan, SKm, M.Dm, akademisi dan dosen FKM UI, dan Agung Notonegoro.
Dalam diskusi itu disebutkan IPOD tak beda jauh dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Kesehatan Manusia (IPKM), dan Indeks Pembangunan Daerah (IPD).(bhc/mat) |