JAKARTA, Berita HUKUM - Sugito Atmo Pawiro sebagai Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab mengkonfirmasi pertemuan antara Habib Rizieq Shihab dan tokoh utama reformasi di Indonesia Amien Rais. Sugito menyatakan Rizieq dan Amien bertemu saat keduanya menjalankan ibadah umrah, pertemuan digelar di kemarin di sebuah hotel tempat Rizieq menginap di Makkah.
Sugito mengatakan, Imam Besar FPI dan politisi senior dari Partai Amanat Nasional (PAN) berbicara seputar dunia politik di Tanah Air. "Jadi mengenai masalah dunia politik yang semakin kacau banyak intimidasi ulama dan politisi yang dikriminalisasikan itu saja," kata Sugito saat dihubungi, Kamis (15/6).
Menurut Sugito, Habib Rizieq bukan hanya bertemu dengan Amien, tetapi ia juga bertemu sejumlah orang. Salah satu yang turut dalam pertemuan itu adalah Hanafi Rais, putra Amien.
Pertemuan itu pun dipastikan Sugito terjadi di Tanah Suci. Meski demikian, Sugito belum mengetahui pasti kota di mana Amien dan Rizieq bertemu. "Iya di Makkah dong kan pakai ihram. Kalau nggak di Makkah dan di Madinah tapi yakin di Makkah. Jadi sekarang umrohnya berkali-kali Habib," kata dia.
Bahkan, menurut Sugito, Amien dan Rizieq bertemu bukan hanya sekali. Menurut dia, dua orang yang sedang terlibat masalah hukum di tanah air itu bertemu beberapa kali. "Kalau misal di Makkah empat hari ketemu, pak Amien sempat beberapa kali mau berkunjung," kata Sugito.
Sebelumnya, ulama top asal India, Zakir Naik juga dikabarkan bertemu dengan Rizieq Shihab. Sugito pun membenarkan pertemuan itu. "Kebetulan ada Syekh Khalid ulama terkenal di Saudi mau silaturahmi imam besar Masjidil Aqsa ibunya meninggal dan lagi takziyah itu ketemu di sana," kata Sugito menceritakan.
Sugito mengatakan ketika bertemu dengan Rizieq, Zakir Naik menyampaikan rasa bangganya kepada Rizieq.
"ZN pun bangga dengan perjuangan HRS selama ini," kata Sugito.
Namun, Sugito menyatakan pertemuan antara Zakir dan Rizieq tidak membahas perihal kasus yang menjerat Rizieq. Menurut dia, Zakir berpendapat jika Rizieq di Indonesia didukung umatnya. "Kalo Zakir naik di India kan muslim kan nggak mayoritas jadi lebih berisiko, kalau di Indonesia umat Islam itu lebih masif," ujarnya.
Semetara diketagui, Baik Rizieq maupun Naik menjadi buruan di negaranya masing. Rizieq tersangkut perkara hukum atas tudingan terlibat chat mesum dengan Firza Husein. Pihak Rizieq telah membantah semua tudingan tersebut. Tudingan itu ditengarai hanya untuk merusak kredibilitas Rizieq.
"Dugaan pelanggaran UU Pornografi dalam sangkaan skandal chat via WA yang diekspose melalui web liar, baladacintarizieq, tidak memiliki bukti yang cukup dan proses gelar perkara tidak pernah dilansir ke masyarakat secara terbuka," kata Sugito.
Sementara itu, Zakir Naik diburu oleh otoritas India terkait dengan ceramahnya yang dianggap mendorong aksi terorisme.
Pihak India juga menyecar organisasi nirlaba Zakir Naik yang dianggap menerima dana ilegal dari asing.
India mengancam akan mencabut paspor Zakir Naik jika ia tidak memenuhi panggilan otoritas keamanan setempat. Dai yang baru-baru ini datang ke Indonesia itu membantah tudingan tersebut.
"Pernyataan saya telah diterjemahkan di luar konteks. Ada setengah kalimat saya dan dipelintir. Saya adalah pembawa pesan perdamaian. Adalah hal sangat dikecam apakah itu Muslim atau non-Muslim melancarkan serangan teror kepada sesama umat manusia. Saya tidak pernah mendukung hal itu," ujarnya.
Sementara sebelumnya, Imam besar FPI Habib Rizieq Syihab juga bertemu dengan sejumlah tokoh lain saat berada di Arab Saudi termasuk petinggi PKS. Sekretaris F-PKS Sukamta yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.(dbs/republika/bh/sya) |