Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
KTT
Haedar Nashir: KTT Luar Biasa OKI Harus Punya Peran Strategis dan Kongkrit
2016-03-11 07:00:47
 

Ilustrasi. Foto bersma peserta KTT OKI.(Foto: Istimewa)
 
YOGYAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Umum PP Muhammdiyah, Haedar Nashir, berharap upaya Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam memperjuangkan Palestina tidak berhenti di tingkat konferensi saja. Rasa pesimistis dia ungkapkan, karena ada kecenderungan kegiatan negara-negara Islam lewat OKI tidak mengeluarkan hasil konkrit dalam memerdekakan Palestina.

"OKI harus mempunyai peran strategis yang lebih kongkrit", kata Haedar di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (8/3) lalu.

Haedar melihat selama ini masih kurang peran dari negara anggota OKI. Banyak hal yang tidak memainkan peran yang signifikan.

Menurutnya, kemerdekaan palestina dan bebas dari hegemoni kekuatan-kekuatan asing, lebih-lebih Israel.

"Di dalam menyatukan dunia Islam terutama di Timur Tengah, mendrive di dalam perubahan perubahan pasca Arab Spring, Arab Saudi, Iran, Libya, dan Mesir, porak poranda oleh perubahan. Seperti perubahan pada negeri negeri Balkan," kata dia.

Lebih lanjut, Haedar berharap, OKI harus mulai signifikan dalam peran strategis yang lebih kongkrit. Agar dunia islam di Timur Tengah terkonsolidasi kembali.

ISIS, lanjut Haedar, menjadi problem baru dalam dunia Islam maupun tataran global. "Seberapa jauh OKI bisa masuk dalam proses, menjinakkan radikalisme ISIS agar tidak muncul citra buruk dalam dunia Islam." ujarnya.

Problem serius adalah melihat ISIS sebagai representasi pada Islam yang dilihat global. Para tokoh di OKI harus bisa singnifikan melihat masalah ini.

Kemerdekaan palestina, kata Haedar berharap tidak ada dua rezim yang kemudian menjadi problem ini. Dukungan Indonesia kepada Palestina, menurut PP Muhammadiyah harus dihargai.

"Peran Indonesia harus bersinergi langsung pada dunia Islam, keberanian Indonesia tentunya harus berperan pro-aktif dalam memprakarsai kemerdekaan Palestina ini tidak hanya sebatas kongres," tutup Haedar.(dzar/muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2