JAKARTA, Berita HUKUM - Haji M. A. S. Alex Asmasoebrata mantan pembalap nasional yang kini sebagai Ketua Umum Komite Nasional Masyarakat Indonesia (Ketum KNMI) menggelar acara Buka Puasa Bersama (Bukber) dan pemberian santunan pada warga miskin, di kediamannya, di Jalan Cikajang, Jakarta Selatan, pada Minggu (12/6) malam dengan mengatakan bahwa, jika seluruh warga negara Indonesia memberikan zakat 2,5% dari hartanya, maka tidak akan ada lagi orang miskin di Indonesia.
"Bila seandainya seluruh warga negara di Indonesia secara tulus turut memberikan 2,5% dari hartanya bagi para warga miskin atau kurang mampu maka tidak akan ada yang miskin," ujar Alexandra Asmasoebrata, yang juga sebagai Ketua PORDASI (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia) DKI Jakarta itu pada para awak media.
Seperti diketahui, Alex Asmasoebrata merupakan tokoh balap dari Indonesia yang memiliki hoby di berbagai bidang olahraga, baik itu seperti Golf, Yudo, Tinju, Pencak silat, Tenis, dengan berbagai prestasi di dunia balap mobil, balap Gokart, Berkuda dan Sofball.
Hampir sepekan sudah ibadah puasa pada tahun 2016 masehi / 1437 hijriah ini, adapun pantauan pewarta BeritaHUKUM.com saat acara, yang diawali dengan Tausiah Ramadhan, buka puasa bersama, sholat magrib, dan selanjutnya sholat isya lalu dilanjutkan dengan sholat Taraweh bersama, yang berlangsung dengan hikmat dan kekeluargaan.
Ayahanda pembalap Putri Indonesia, Allida Alexandra Nurluthvia lebih dikenal sebagai Alexandra Asmasoebrata atau biasa dipanggil Andra ini juga salah seorang tokoh ketum KNMI mengatakan, "Saya, karena berhubung ada rezeki, maka bagi-bagilah pada sesama yang kurang mampu untuk santunan. Artinya, pemberian merupakan bagian santunan dari kita," ungkapnya, dengan kerendahan hati saat diwawancarai oleh para wartawan di kediamannya.
Adapun acara yang dilangsungkan di bilangan kawasan Blok. M, Jakarta Selatan berdekatan dengan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tersebut, dalam rangka silaturahmi bersama dengan kerabat, sahabat, baik yang berkecimpung di bidang olahraga maupun politik. "Dimana Kita musti saling introspeksi diri saja masing-masing dan mengerti bahwa, amanah itu harus dijalankan dengan benar," tuturnya.
Memang, secara kenyataan masih tidak jarang dimana banyak orang sakit direnggut kenikmatannya, dan atau juga diambil secara paksa kekayaannya belakangan ini, dan juga kejadian kriminal / kejahatan seperti perampokan, pencurian, dan sebagainya. "kan, tidak bisa dipungkiri, kejadian itu tidak hanya terjadi di bulan Ramadhan saja, namun bisa di setiap harinya," ujar pak haji, itulah panggilan terdengar untuk Alex Asmasoebrata.
Lalu kemudian, mengenai kondisi perpolitikan di Indonesia Alex Asmasoebrata turut pula meyampaikan sepatah dua patah pesannya bahwa, untuk memperoleh kedudukan itu semua pantas memperoleh, namun diharapkan semua dapat menempatkan diri setelah memperoleh kedudukan. "Karena diharapkan tidak bisa semau-maunya, atau semena-mena" jelasnya lagi.
"Sebagai pemimpin itu harus berani menempatkan diri sebagai kacung masyarakat. Dimana mestinya tidak bisa minta dilayani masyarakat, namun harus melayani masyarakat. Sekiranya 'mengabdi' atau secara konotatif bisa diibaratkan 'kacung'nya anggota," pungkasnya.(bh/mnd)
|