Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Pangan
Harga Kedelai Naik Tajam, Tahu dan Tempe Menghilang di Pasar Selama 3 Hari
2022-02-21 17:38:24
 

Pedagang di Pasar Jl. Wahab, Utan Kayu sedang menjalankan aktifitasnya.(Foto: BH /na)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Untuk tiga hari kedepan, tahu tempe yang menjadi sumber protein nabati pokok masyarakat Indonesia, akan menghilang di pasaran. Hal tersebut disebabkan harga bahan baku pembuatan tahu dan tempe yakni kedelai mengalami kenaikan yang tajam.

Para perajin tahu dan tempe di Jawa dan Jabodetabek sepakat melakukan aksi mogok produksi selama 3 hari, mulai dari Senin - Rabu, 21-23 Februari 2022.

Menurut Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mogok produksi ini bakal terjadi di seluruh pulau Jawa dan Jabodetabek selama 3 hari.

"Awalnya, memang Jakarta saja. Cuma kan tukang tempe tahu ini saudara dan sama-sama merasakan kesulitan karena kedelai mahal ini. Makanya kebersamaan persatuan dalam koperasi itu akhirnya kami se-Jawa akan melakukan mogok selama 3 hari," jelas Aip, Sabtu (19/2).

Meskipun demikian Aip memastikan, aksi mogok ini tidak diikuti dengan aksi demonstrasi. Perajin hanya melakukan mogok produksi, dan tidak ada aksi turun ke jalan.

"Enggak mengganggu lalu lintas, enggak ada kerumunan," kata Aip.

Berdasarkan pentauan pewarta BeritaHUKUM.com, keberadaan dari tahu dan tempe memang tidak ada di beberapa pasar tradisional. Salah satunya ialah pasar tradisional yang berada di Jl Wahab, Utan Kayu Utara.

Beberapa dagang sayur di pasar tradisional Wahab membenarkan tidak adanya tahu dan tempe disebabkan karena para perajin tahu tempe melakukan aksi mogok produksi.

"3 hari memang lagi mogok katanya, tahu tempe diganti kikil saja," jelas Hartatik, pedagang sayur di pasar Wahab kepada pewarta BeritaHUKUM, Senin (21/2)

Lebih lanjut, Hartati mengatakan bahwa para konsumennya sudah menyiapkan diri untuk menghadapi aksi mogok produksi perajin tahu tempe selama 3 hari, dengan jalan membeli lebih banyak tahu dan tempe untuk persediaan selama aksi mogok produksi berlangsung.

"Pembeli saya sudah stok dobel untuk persediaan 3 hari. Jadi sudah saya kasih tau juga kalau tahu tempe bakal hilang sampai Rabu," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan stok kedelai di Indonesia aman selama dua bulan ke depan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, berdasarkan data Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo), stok kedelai di importir mencapai 140.000 ton kedelai.

Stok tersebut akan bertambah karena 160.000 ton kedelai impor akan tiba di indonesia pada Februari 2022.

"Sehingga pasokan kedelai diperkirakan cukup untuk dua bulan ke depan," ujar Oke dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/2/)

Ia menuturkan, untuk menjamin stok barang aman, pihaknya telah meminta kepada importir untuk tetap menjaga ketersediaan kedelai walaupun harga tinggi.(bh/na)



 
   Berita Terkait > Pangan
 
  Aparat Penegak Hukum Didesak Turun Tangan Investigasi Kasus Mafia Pangan
  Ansy Lema: Bapanas Harus Bereskan Carut-Marut Pangan Nasional
  Hadapi Ancaman Krisis Pangan, Pemerintah Diminta Lebih Waspada
  Pemerintah Diminta Antisipasi Ancaman Krisis Pangan
  Harga Pangan Belum Stabil, Andi Akmal Pasluddin Tegaskan Pemerintah Segera Kerja Optimal
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratna Juwita Tolak Keras Rencana Pengemudi Ojol Tidak Dapat Subsidi BBM

Hasto Tegaskan Jokowi dan Keluarga Tidak Lagi Bagian dari PDIP

PT Damai Putra Group Tolak Eksekusi PN Bekasi, Langkah Tegas Melawan Ketidakadilan

Kata Meutya Hafid soal Pencopotan Prabu Revolusi dari Komdigi

Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2