Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Virus Corona
Haris Rusly Moti Usul Vaksin Sinovac dari China Diujicobakan Dulu ke Presiden Jokowi dan Menterinya
2020-07-23 09:03:20
 

Ilustrasi.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Vaksin untuk proses penyembuhan infeksi virus corona baru (Covid-19) yang dibuat oleh Sinovac Biotech, perusahaan asal China, akan mulai dilakukan uji klinis tahap ketiga di Indonesia.

Setidaknya 1.620 sukarelawan di Indonesia yang akan menjadi sasaran uji klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma (persero) dan juga Universitas Negeri Padjajaran, Bandung.

Aktivis dari Eksponen Gerakan Mahasiswa 98, Haris Rusly Moti mengusulkan vaksin yang didatangkan dari China seharusnya diujicobakan terlebih dahulu kepada Presiden Joko Widodo, Para Menteri Koordinator, Menteri BUMN dan juga seluruh kepala daerah.

Menurut Haris, menjadikan para petinggi negara itu penting agar rakyat tidak dijadikan korban ujicoba vaksin Sinovac yang menurutnya adalaha abal-abal.

"Sobat ada baiknya vaksin abal-abal yang diimpor dari China itu diuji coba duluan ke Presiden, Menko, Meneg BUMN dan seluruh kepala daerah. Biar mereka yang jadi kelinci percobaan. Jangan korbankan rakyat dengan vaksin abal-abal," demikian usulan Haris yang ducuitkan melalui laman Twitter probadinya Rabu (22/7).

"Sobat, agar kita yakin vaksin dari China itu ampuh mandraguna ciptakan kekebalan, menarik kalau Presiden, Menko, Meneg BUMN & Menteri yg sudah di vaksin diuji tidur makan bareng dengan penderita Covid di Wisma Atlet, tanpa jarak & masker. Lolos uji realitas, baru rakyat divaksin."

Sementara, publik meragukan vaksin buatan China tersebut, dan dikhawatirkan Indonesia hanya menjadi kelinci percobaan dengan menyuntikkan vaksin tersebut ke warga Indonesia.

Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi menyampaikan bahwa adanya vaksin tersebut juga dipertanyakan oleh DPR. Terutama terkait kualitas vaksin tersebut.

"Ini juga yang menjadi pertanyaan kita di Komisi VI kepada Kementerian BUMN. Apakah vaksin tersebut sudah lolos standarisasi dunia? Meskipun Sinovac menjadi bagian di antara 23 perusahaan pengembangan vaksin di dunia," ujar Awiek sapaan akrabnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/7).

Dengan adanya kerjasama antara Bio Farma dan Sinovac, kata Awiek, seakan menyiratkan bahwa Indonesia memiliki keterbatasan dalam memproduksi vaksin buatan Indonesia.

"Apakah ini sekaligus menjawab bahwa industri farmasi dalam negeri belum mampu memproduksi sendiri. Dan itu karena keterbatasan SDM dan anggaran," katanya.

Menurut Awiek, dengan adanya pandemik Covid-19 ini, Indonesia harus menjadi pelopor membuat vaksin khususnya untuk kebutuhan dalam negeri sebelum melangkah bekerjasama dengan asing terutama China.

"Ke depan harus menjadi momentum kebangkitan industri farmasi dalam negeri," tandasnya.

Sebelumnya Jokowi memastikan, jika dalam proses uji klinis nanti hasilnya bisa menjadi obat pemulihan korban infeksi Covid-19, maka pemerintah siap memproduksi secara massal vaksin Sinovac itu.

"Proses dan protokolnya mendapat pendampingan secara ketat oleh BPOM. Apabila berhasil, BUMN Bio Farma siap memproduksi vaksin ini dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun," ungkap Joko Widodo.

Sebagai informasi, Vaksin Sinovac ini sudah tiba di Indonesia pada Minggu lalu (19/7). (sta/rmol/pojoksatu/fajar/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Virus Corona
 
  Pemerintah Perlu Prioritaskan Keselamatan dan Kesehatan Rakyat terkait Kedatangan Turis China
  Pemerintah Cabut Kebijakan PPKM di Penghujung Tahun 2022
  Indonesia Tidak Terapkan Syarat Khusus terhadap Pelancong dari China
  Temuan BPK Soal Kejanggalan Proses Vaksinasi Jangan Dianggap Angin Lalu
  Pemerintah Umumkan Kebijakan Bebas Masker di Ruang atau Area Publik Ini
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2