JAKARTA, Berita Hukum - Hary Tanoesoedibjo melapor balik Jaksa Agung HM Prasetyo dan Ketua Tim penyidik tindak pidana korupsi Kejagung Yulianto ke Mabes Polri, Jumat (5/2).
Hary Tanoesoedibjo didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea. Prasetyo dan Yulianto dilaporkan terkait pencemaran nama baik, fitnah dan memberikan keterangan palsu.
"Saya datang ke sini untuk melaporkan Jaksa Agung HM Prasetyo dan Yulianto dengan tuduhan pencemaran nama baik, kalau saya katanya mengancam," kata Hary Tanoe di Mabes Polri.
Dua laporan polisi, pertama LP/134/II/2016/Bareskrim, pelapor yakni Harry Tanoesoedibjo melaporkan terlapor Kasubdit Penyidik Tindak Pidana Korupsi Kejagung Yulianto atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik, keterangan palsu, fitnah sebagaimana dimaksud dalam pasal 310, 311 KUHP atau pasal 27 ayat 3 UU no 11 tahun 2008 tentang ITE.
Kedua, LP/135/II/2016/Bareskrim atas pelapor Hary Tanoesoedibjo yang melaporkan terlapor HM Prasetyo, Jaksa Agung RI atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik, keterangan palsu, fitnah sebagaimana dimaksud dalam pasal 310, 311 KUHP atau pasal 27 ayat 3 UU no 11 tahun 2008 tentang ITE.
Hary Tanoesoedibjo membantah telah melakukan ancaman seperti yang dituduhkan terlapor.
"Intinya saya sangat menyesalkan karena saya dilaporkan dan diberitakan mengancam. Padahal kan saya tidak mengancam?," ujarnya
Hary Tanoesoedibjo menjelaskan, dirinya terjun kepolitik salah satu tujuannya adalah untuk membenahi hukum
Sebelumnya, Yulianto melapor Hary Tanoesoedibjo ke Mabes Polri pada Kamis (28/1). Dalam laporannya, Yulianto mengaku mendapat ancaman lewat SMS, karena mengusut kasus dugaan korupsi PT Mobile 8 terkait kasus restitusi pajak Mobile 8 (Smartfren) tahun 2007 yang menyeret nama Hary Tanoesoedibjo.(bh/as)
|