JAKARTA, Berita HUKUM - Adik kandung Calon Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menyatakan bahwa demokrasi Indonesia berada dalam bahaya jika ada pihak yang tidak bisa menerima kekalahan dalam Pilpres kali ini.
“Prabowo telah menyatakan berulang kali bahwa, apapun keputusan dari lembaga negara baik KPU ataupun MK, maka ia akan menerima keputusan tersebut dengan baik. Prabowo akan terima apapun keputusan dari rakyat. Justru saya belum mendengar pernyataan seperti itu dari pihak Jokowi – JK.” tutur Hashim
Hashim menyatakan bahwa, ia sering mendengar isu mengenai tindak kecurangan yang dilakukan oleh tim Prabowo – Hatta, “Justru kami menemukan sebanyak 250 ribu nama fiktif dalam daftar pemilih di DKI yang diduga berasal dari luar kota. Pemilih fiktif ini diduga memilih pasangan nomor dua. Temuan ini telah kami laporkan kepada KPU dan Bawaslu untuk ditindaklanjuti.”
Sekretaris Timkamnas Prabowo – Hatta, Fadli Zon dalam kesempatan yang sama menyatakan bahwa, temuan pemilih fiktif juga ditemukan di daerah lainnya seperti Jawa Tengah, “Selain itu ada juga tuduhan bahwa formulir C1 yang menjadi data kami dalam penghitungan real count adalah C1 yang palsu, kami menjamin sepenuhnya bahwa C1 yang kami pegang adalah asli. Bahkan kami siap mengadu data jika memang diperlukan. Yang jelas berdasarkan data yang kami miliki, kami optimis bahwa Prabowo – Hatta akan memenangkan Pilpres untuk memimpin Indonesia lima tahun kedepan.”
Kuasa hukum tim Prabowo – Hatta, Mahendradatta menyebutkan bahwa, ada upaya dari pihak lawan untuk memojokkan Prabowo – Hatta, “Ada upaya untuk dari pihak lawan untuk melakukan kecurangan dengan menuduh kami berbuat curang. Cara seperti ini sering terjadi di negara lain. Kami mengajak semua pihak untuk berhenti menjelek-jelekkan satu sama lain, karena apapun tuduhan yang dilancarkan tidak akan mengubah hasil Pemilu yang telah dilaksanakan pada 9 Juli kemarin.”(pgr/mega/ph/bhc/sya) |