JAKARTA, Berita HUKUM - Penyerbu Lapas Cebongan, Sleman, DIY dan pengeksekusi mati 4 tahanan belum juga diketahui identitasnya. Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane meminta kepada pihak kepolisian dalam hak ini Polri untuk segera membuat sketsa wajah salah satu dari 17 anggota pasukan siluman tersebut.
"Sketsa wajah itu kemudian dipublikasikan ke publik, agar masyarakat dapat membantu memberikan informasi kepada polisi," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (27/3).
Menurut dia, sketsa wajah itu bisa dibuat polisi dari keterangan saksi-saksi. Sebab sebelum pasukan bertopeng menyerbu ke dalam Lapas, petugas portir sempat melihat ada 2 orang yang meminta diizinkan masuk sambil memperlihatkan selembar surat dengan kop Polda DIY.
Perlunya polisi membuat sketsa wajah, lanjut dia, agar bisa diketahui asal pasukan penyerbu.
"Kebiasaan menggunakan peralatan dan menempatkan aksesori seperti granat di bagian tubuhnya, bisa menjadi indikasi siapa sesungguhnya mereka. Sebab ada indikasi mereka bukan berasal dari Yogyakarta maupun Jateng," jelas Neta, seperti dikutip dari wartanews.com.
Dirinya mengatakan, IPW mengapresiasi pada aparat kepolisian yang terus bekerja mengusut kasus penyerbuan Lapas, Sleman. Bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi terus dikumpulkan. Hanya saja publik menuntut agar polisi bekerja cepat sehingga kasus ini bisa terungkap dengan cepat.
"Untuk itu IPW mendesak Polri segera menurunkan Densus 88 untuk segera memburu pelaku dan segera menangkapnya. IPW yakin Polri sudah punya indikasi siapa pelaku penyerbuan. Untuk itulah, sketsa wajah pelaku harus segera dibuat dan dipublikasikan ke publik," tandasnya.(wnc/bhc/rby) |