BANGKA BELITUNG, Berita HUKUM - Nokia, Sony, Blackberry, Motorola dan LG Electronics telah mengakui secara terbuka untuk pertama kalinya bahwa ponsel mereka kemungkinan mengandung timah yang menghancurkan hutan tropis, membunuh karang dan merusak kehidupan masyarakat di Indonesia, ungkap Friends of the Earth (FoE) hari ini.
Setelah mendapat tekanan dari aktivis lingkungan, kelima produsen ponsel global berkomitmen melakukan tindakan segera guna mengatasi masalah tersebut. Sehingga kini tinggal perusahaan Apple di antara merek paling terkenal yang gagal memberikan jawaban kepada lebih dari 24.000 pelanggan yang mempertanyakan apakah Apple menggunakan timah dari pulau Bangka Indonesia.
Tanggapan ini dipicu oleh penyelidikan FoE terhadap kehancuran akibat pertambangan timah di Bangka. Timah digunakan sebagai bahan solder di semua ponsel dan alat elektronik, dan sepertiga timah yang ditambang di dunia berasal dari Bangka dan pulau tetangganya, Belitung.
Pada bulan April, Samsung Electronics memimpin industri ponsel untuk mengakui secara terbuka bahwa mereka menggunakan timah dari tambang Bangka, menyusul tekanan dari FoE dan lebih dari 15.000 individu. Awal tahun ini raksasa elektronik Belanda, Philips, terang-terangan mengakui penggunaan timah Bangka setelah kampanye serupa oleh FoE Belanda (Milieudefensie).
Tekanan FoE terhadap Apple mengakibatkan perusahaan teknologi yang terkenal ketat menutup rahasianya ini mendorong terbentuknya sebuah kelompok pemangku kepentingan industri guna membahas tindakan mengatasi masalah ini dengan segera. Namun mereka saat ini memilih bersikukuh menolak mengakui bahwa iPhone dan iPads mengandung timah yang ditambang dengan cara-cara yang sangat merusak.
Direktur Kebijakan dan Kampanye FoE Craig Bennett bersurat ke CEO Apple Tim Cook pada tanggal 25 Juni untuk menyampaikan bahwa sikap Apple tentang masalah ini "tak pantas dipertahankan," terutama mengingat Cook mengklaim bertekad menjadi lebih transparan tentang rantai pasokan Apple.
Penyelidikan FoE di Bangka menemukan:
Proses penambangan timah yang berbahaya dan tak terjangkau hukum
Data kepolisian menunjukkan pada tahun 2011 saja rata-rata satu penambang dalam seminggu meninggal akibat kecelakaan. Laporan tentang pekerja anak di tambang liar juga kerap ditemukan.
Kehidupan laut dan karang terancam
Lumpur dari penambangan timah membunuh terumbu karang dan rumput laut yang menjadi makanan kura-kura, mengusir ikan dan merusak mata pencaharian nelayan.
Lahan pertanian dan hutan rusak
Petani mengalami kesulitan bercocok tanam di tanah yang mengalami pengasaman setelah hancurnya hutan akibat pertambangan timah.
Cuplikan pernyataan dari sejumlah perusahaan ponsel di bawah ini merupakan tanggapan terhadap tuntutan atas sikap resmi perusahaan tentang timah Bangka:
Blackberry: "Industri pertambangan timah Indonesia merupakan bagian penting dari rantai pasokan BlackBerry. Kami telah mengcek hal ini melalui pemeriksaan seluruh rantai aktivitas pengadaan kami. Kami sangat prihatin terhadap risiko lingkungan dan kesehatan yang berhubungan dengan industri ini. Kami juga secara aktif terlibat dalam upaya multi-pihak untuk meningkatkan pemahaman kolektif terhadap situasi ini, serta mengidentifikasi peluang perbaikan kondisi bagi rakyat Indonesia. "
Sony: "Sony Mobile tidak mengambil langsung timah dari setiap pemasok di Pulau Bangka, tapi kami menemukan bahwa beberapa bagian Sony Mobile atau pemasok bahan yang berbasis di luar Pulau Bangka telah menggunakan timah dari Pulau Bangka untuk membuat bagian-bagian atau bahan pada ponsel. .. Sejumlah anggota Electronics Industry Citizenship Coalition (EICC), termasuk Sony, telah membahas upaya bersama untuk menemukan ... bagaimana industri elektronik dan pemangku kepentingan lainnya dapat mengambil langkah-langkah konstruktif terhadap isu kelestarian dan dampak produksi timah Indonesia."
LG Electronics: "Kami bisa mengkonfirmasi bahwa kami tidak menggunakan produk apapun dari Bangka secara langsung, namun penyelidikan kami menemukan bahwa sejumlah timah yang digunakan pemasok pihak ketiga kemungkinan berasal dari wilayah ini. Kami sudah menetapkan kode etik yang menyatakan bahwa pemasok tidak boleh menggunakan material yang didapatkan melalui bentuk pertambangan ilegal da. Kami juga sedang mengkaji kebijakan pengadaan kami sekaitan dengan tuntutan terhadap hal ini... LG terlibat dalam sebuah kelompok kerja melalui EICC untuk mengatasi kekhawatiran tentang dampak produksi timah Indonesia, dan membantu mendanai sebuah studi yang dilakukan oleh IDH (Sustainable Trade Initiative) untuk lebih memahami situasi di Bangka. Kami akan mengambil tindakan lebih lanjut berdasarkan hasil penelitian ini. "
Motorola: " Motorola Mobility mengakui bahwa pemasok dalam rantai pasokan global kami berpotensi menggunakan timah Bangka. Sebab itu kami sedang bekerja keras bersama para pemasok untuk mengkonfirmasi negara asal timah yang digunakan dalam memproduksi komponen produk kami. Kami juga bekerja dengan EICC, yang telah membentuk sebuah kelompok kerja untuk mengatasi penambangan timah, dan bersama entitas lain seperti pemerintah daerah, perusahaan swasta dan LSM. Tujuannya adalah memastikan bahwa penambangan timah di Pulau Bangka dilakukan dengan cara-cara bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial."
Nokia: "penggunaan timah Indonesia dalam prosedur rantai pasokan atau pada akhirnya dalam produk kami bukan hal mustahil. Kami tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa timah yang ditambang di Bangka-Belitung bisa masuk dalam rantai pasokan kami. Karena berkomitmen memastikan bahwa semua bahan yang digunakan dalam produk kami berasal dari sumber yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, kami berupaya membuat situasi di sana menjadi lebih jelas. Kami juga terlibat dalam Kelompok Kerja Timah EICC-IDH, yang menyatukan berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi kekhawatiran tentang dampak produksi timah di Indonesia."
Direktur Kebijakan dan Kampanye FoE, Craig Bennett, menyatakan: "Sungguh menggembirakan bahwa sebagian besar industri telpon seluler kini berani berterus-terang pada pelanggannya tentang kehadiran timah yang merusak lingkungan dan sosial dalam produk mereka - dan berkomitmen mengatasinya bersama-sama.
"Sikap pengecut Apple yang menolak berterus-terang kepada pelanggan yang peduli tentang hal ini bertentangan dengan para pesaingnya dan berlawanan dengan komitmen CEO-nya sendiri untuk menjadi lebih transparan soal rantai pasokan Apple."
Untuk mencegah masalah di tempat lain dan membantu perusahaan mengidentifikasi risiko dan inefisiensi dalam proses produksi, kami juga menyerukan perlunya undang-undang baru di Eropa yang mengharuskan perusahaan mengungkapkan dampak operasi mereka terhadap manusia dan lingkungan."
Kampanye Make It Better dari FoE percaya bahwa kisah timah Bangka menunjukkan mengapa kita perlu undang-undang baru yang kuat di Eropa tentang laporan non-keuangan, yang akan mendorong dan membantu perusahaan memahami dan melaporkan dampak operasi mereka terhadap manusia dan lingkungan.(foe/bhc/rby) |