ACEH, Berita HUKUM - Bukannya membayar biaya peusijuek gampong, YKB (45) guru berstatus PNS yang kepergok mesum pada Selasa (10/9) malam sekira pukul 20:00 WIB di Desa Alue Leuhop, Cot Girek, Aceh Utara dilaporkan malah memanggil preman untuk mengancam warga setempat.
Berdasarkan keterangan salah seorang warga kepada pewarta BeritaHUKUM.com, kedua pasangan mesum itu berjanji akan membayar biaya peusijuek gampong pada hari Rabu ini (11/9). Bukanlah dibayar, guru tersebut diduga malah membayar preman yang kerap disebut Bang Saf untuk mengancam warga agar jangan menuntut uang peusijuek yang dijanjikan oleh YKB yaitu uang sebesar Rp 5 juta dan dua ekor kambing.
Alasannya, YKB saat kejadian penggrebekan terpaksa menyetujui untuk membayar biaya peusijuek gampong karena dipaksa oleh warga.
"Tidak ada istilah minta uang, kalau masih minta nanti akan berurusan dengan saya," demikian kata tokoh pemuda setempat, Murtala, menirukan ucapan oknum preman itu.
Karena geram dengan ancaman pelaku, ratusan warga mendatangi rumah perempuan pasangan mesum berinisial NR (37) dan meminta pertanggungjawabannya untuk membayar biaya peusijeuk gampong, namun si perempuan bersikeras tetap menolak untuk membayarnya.
Karena proses mediasi semakin alot, massa pun mulai panas hingga akhirnya pihak Kepolisian langsung bertindak cepat mendatangi lokasi. Setelah itu didapati keputusan, pelaku mesum dari pihak si perempuan akhirnya diboyong ke Mapolsek Cot Girek, guna diamankan dari amukan warga. Sementara guru PNS beserta oknum preman tersebut kabur tak tau kemana.
"Kita minta kepada polisi untuk mengamankan sementara pelaku mesum, biar nanti pihak polisi yang menyelesaikan persoalan ini," jelas Keuchik Alue Leuhop, Syamsuddin.
Diberitakan sebelumnya, warga Alue Leuhop, Cot Girek, Aceh Utara, pada Selasa (10/9) sekira pukul 20:00 WIB, telah menggrebek pasangan haram sedang 'naik bulan' di sebuah rumah kosong. Pria tersebut berinisial YKB yang berstatus guru PNS di sekolah dasar di Kecamatan Baktiya, sementara perempuan berinisial NR yang berstatus ibu rumah tangga beranak tiga merupakan warga Alue Leuhop.
Karena telah mencoreng nama baik kampung itu, keduanya harus membayar biaya peusijuek gampong berupa uang senilai Rp 5 juta dan 2 ekor kambing.(bhc/sul). |