JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan mengatakan bahwa, masuknya Sri Sultan Hamengku Buwono X kedalam 'radar' partai Demokrat sebagai salah satu Kandidat Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat karena popularitas dan kinerja Sultan sebagai Gubernur telah 2 periode, serta Sultan Hamengkubuwana X sebagai Tokoh Nasional masyarakat yang pupuler.
"Aspirasi dari kader partai demokrat, dan salah satu calon yang mungkin maju (direkomendasikan) adalah Sultan, Sultan sudah Gubernur 2 periode, serta tokoh masyarakat dan popularitasnya diatas 50%," ujar Syarif Hasan di Gedung DPP Partai Demokrat, Salemba Jakarta. (16/5).
Menurutnya, Partai Demokrat saat ini dalam posisi tidak bisa mencalonkan sendiri sebagai Capres, karena perolehan suara pada Pemilu lalu hanya 10,19% (12.728.91361 suara) dan jika Demokrat ingin berkoalisi harus dengan partai yang suaranya lebih besar.
Ditanya bagaimana nanti nasib pemenang dari Konvensi Capres Partai Demokrat, apakah tidak mubazir?
"Nasib pemenang juga belum pasti jadi Cawapres, karena konvensi (Demokrat) untuk Capres dan tidak ada istilah mubazir, ini investasi jangka panjang bukan hanya untuk 2014, kami berpikir jangka panjang," tegas Syarif Hasan yang juga kini sebagai Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
Mengenai Sri Sultan Hamengkubuwana X yang juga sebagai politisi Senior dari partai Golkar ini, Syarif memastikan, menunggu hasil Rapimnas Partai Demokrat pada hari Minggu, 2 hari mendatang, karena itu merupakan sarana Majelis Tertinggi dari Partai Demokrat.
Sri Sultan Hamengku Buwono X adalah Raja Kasultanan Yogyakarta sejak tahun 1989 dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sejak tahun 1998, dan Istrinya sebagai caleg incumbent, yaitu GKR Hemas dengan perolehan suara 1.017.686 (50,59 persen dari total pemilih di Yogyakarta) pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 lalu,(bhc/put) |