Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Pemilu    
Pemilu 2014
Inilah Enam Hal Yang Harus Diwaspadai Prabowo-Hatta
Monday 09 Jun 2014 19:29:54
 

Ilustrasi. Capres No. 1. H. Prabowo Subianto - H.M. Hatta Rajasa.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Prabowo Subianto-Hatta Rajasa disarankan agar mewaspadai enam poin penting yang dapat menggembosi perolehan suara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 (satu) tersebut pada Pilpres 9 Juli mendatang.

Diperlukan garis komando yang jelas agar seluruh partai politik pendukung dan relawan bergerak bersama untuk memenangkan 70 persen dukungan rakyat.

Demikian disampaikan Direktur The President Center (Rumah Relawan Prabowo-Hatta), HM. Jusuf Rizal dalam keterangan persnya malam ini, Sabtu, (7/6). Sebelumnya HM Jusuf Rizal juga mendeklarasikan Elemen masyarakat yang menamakan diri Laskar Soekarno Muda dan Srikandi Soekarno Muda Jatim, Sabtu (7/6) dilaunching untuk bergerak mendukung Capres No 1 Prabowo-Hatta.

"Pasangan Capres Prabowo-Hatta harus mampu mendorong mesin politik dari pusat hingga desa agar terus bergerak. Jangan sampai tertidur dan lengah. Sebab pertarungan melawan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla tidak boleh dianggap enteng," tegasnya.

Enam hal yang harus diwaspadai tersebut adalah, Pertama, mesin politik partai politik dan relawan pendukung Prabowo-Hatta tidak bergerak maksimal. Diatas kertas mendukung Prabowo-Hatta namun hanya sampai tingkat elitis. Tidak sampai ke rakyat bawah.

Kedua, kampanye hitam (black campaign) yang menyerang kedua figur, Prabowo-Hatta yang dapat mempengaruhi para pemilih terutama pemilih awam. Untuk itu seluruh pendukung harus dapat menjadi penyambung lidah untuk menyampaikan hal yang benar tentang Prabowo-Hatta secara elegan.

"Ketiga, euforia tim sukses. Banyaknya dukungan membuat tim sukses merasa sombong dan congkak sehingga tidak bergerak maksimal. Bisa2 hasilnya pepesan kosong atau kardus kosong (besar kotaknya, tapi kopong)," ungkap Jusuf Rizal.

Keempat, menurut mantan relawan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2004 (Blora Center) dan 2009 (President Center) ini sangat penting. Yaitu Gerakan Intelijen lawan politik yang juga bergerak dibawah, termasuk memanfaatkan jaringan komunis yang dilarang di Indonesia maupun yang memiliki fatsun politik kiri serta penyusupan ke dalam Tim Sukses maupun melalui relawan pendukung.

Kelima, yang harus diwaspadai adalah serangan media yang mampu melakukan pembentukan opini diakar rumput, baik itu media televisi, radio, cetak, sosial media serta media-media lainnya. Tim media Prabowo-Hatta harus dapat melakukan counter attack terhadap propaganda negatif dan melakukan propaganda positif lebih agresif.

Poin keenam, tuturnya adalah ketersediaan dan terdistribusinya logistik yang memadai hibgga kebawah. Jangan sampai logistik itu (baik dana maupun atribut) hanya berhenti ditingkat atas namun tidak mengalir merata dibawah. "Atau diselewengkan dijalur distribusi," tandasnya.(rmol/zul/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Pemilu 2014
 
  Sah, Jokowi – JK Jadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019
  3 MURI akan Diserahkan pada Acara Pelantikan Presiden Terpilih Jokowi
  Wacana Penghapusan Kementerian Agama: Lawan!
  NCID: Banyak Langgar Janji Kampanye, Elektabilitas Jokowi-JK Diprediksi Tinggal 20%
  Tenggat Pendaftaran Perkara 3 Hari, UU Pilpres Digugat
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2