GORONTALO, Berita HUKUM - Sejak Tahun 2010, Provinsi Gorontalo telah menyalurkan Kapal Inkamina yang merupakan program dan bantuan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan kepada sejumlah Kelompok Usaha Bersama (KUB) di seluruh Kabupaten Kota. Di tahun ini, Kapal Inkamina yag merupakan Kapal dengan bobot 30 sampai 60 GT sebanyak 13 unit kembali diberikan secara simbolik di awal Januari kemarin oleh Kemenkokesra melalui Deputi bidang Pendidikan dan Agama.
Adanya Inka Mina sangat dirasakan hasil tangkapan yang didapat jauh lebih meningkat dari sebelumnya yang berimbas naiknya taraf ekonomi nelayan itu sendiri.
Seperti yang dirasakan KUB Dualis Jaya di Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. KUB yang di ketuai Azirin Ahmad sebelumnya sangat merasakan minimnya hasil pendapatan mereka jauh dari yang diharapkan.
Namun setelah dia dan 12 rekan nelayan lainnya peroleh bantuan kapal 30 GT, kelompok ini mampu peroleh perahu sebanyak 17 unit dan 9 mesin katinting 9 PK 10 unit yang bersumber dari hasil tangkapan setelah mendapat bantuan kapal inkamina. dari segi pendapatan perbuklan saja, masing-masing nelayan dalam kelompok ini dapat mengumpulkan uang mencapai 5 juta setiap bulannya.
"Kami sudah membuka rekening di bank atas nama kelompok, dengan saldo februari kemarin di cek sudah sekitar Rp 77 juta lebih," kata Azirin. Bahkan dikatakannya, rumah mereka yang sebelumnya 70 persennya non permanen, saat ini sudah berkembang ada yang semi permanen bahkan 2 rumah lainnya sudah permanen.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Sutrisno menuturkan, kapal inka mina mampu mendorong pendapatan nelayan lebih meningkat dengan sejumlah fasilitas yang ada dikapal tersebut. tidak saja untuk memancing tuna tapi ikan plagis kecil. Selain itu katanya, jangkaun melaut nelayan bisa lebih luas."Nelayan mampu melaut hingga 200 Mil dari pesisir laut," ujarnya.
Lanjut Sutrisno, saat ini pihak Pemerintah Provinsi dan dinas sementara mengembangkan usaha perbengkelan di lokasi nelayan atau KUB, agar sarana dan fasilitas nelayan setiap waktu dapat terawat sehingga secara kontinyu hasil tangkapan dan produksi ikan tetap terjaga dan meningkat. "Tinggal kesiapan SDM saja yang perlu dimaksimalkan. contoh bengkel yang ada saat ini seperti di Batudaa pantai Kabupaten Gorontalo," kata Sutrisno.
Sementara itu, Kepala Subdin Perikanan Tangkap, Ir. Karim Mudjarab menambahkan, makin luas dan jauh nelayan beroperasi, maka nelayanpun mampu memproteksi dan menjaga laut indonesia. "Dengan sendirinya, nelayan kita juga dapat berperan serta menjaga laut dari para nelayan-nelayan asing yang coba melakukan penagkapan ikan dan beroperasi di laut kita," tandas Karim.(bhc/shs)
|