JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) beberapa waktu lalu mengatakan bahwa, kini ratio Indonesia saat ini telah menyentuh angka rata-rata 0,43. Artinya hanya 1 persen rakyat yang menikmati 43 persen kekayaan Indonesia. Jusuf Kalla menganggap situasi di Indonesia saat ini sudah di tahap 'lampu kuning'.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Moekhlas Sidik menjelaskan bahwa, kondisi tersebut sudah pernah diingatkan oleh Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto bahwa Indonesia akan mengalami situasi dimana jurang ketimpangan sosial akan semakin jauh antara si kaya dan si miskin, jika kondisi ini terus berlanjut.
"Pernyataan JK bahwa kini rasio memburuk dan kesenjangan lampu kuning, hal ini pernah diperingatkan oleh Pak Prabowo sejak lama, dan ditegaskan kembali saat kampanye Pilpres 2014," kata Moekhlas di Jakarta, Sabtu (16/1/2016).
"Pak Prabowo juga pernah mengatakan bahwa, kini rasio masalah tanah di Indonesia mencapai 0,80% yang artinya hanya 1 persen rakyat menguasai sekitar 80 persen tanah di Indonesia," jelas Moekhlas.
"Kalau kondisinya sudah seperti itu, maka sebagian besar rakyat Indonesia tidak memiliki apa-apa lagi yang bisa dikelolanya sendiri. Jumlah masyarakat miskin akan semakin meledak. Ini bahaya!" tegasnya.
Partai Gerindra berharap agar pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla harus segera memperbaiki perekonomian Indonesia dan mengatasi masalah ketimpangan ekonomi.
"Solusinya adalah kita harus kembali ke Pasal 33 UUD 1945 yang menetapkan bahwa, sebanyak-banyaknya rakyat Indonesia harus menikmati kekayaan alam Indonesia bukan segelintir orang saja," ujar Moekhlas.(ar/gmc//bh/sya)
|