JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Jaksa Agung Basrief Arief menyatakan akan menindak tegas atasan jaksa Sistoyo, yakni Kajari Cibinong Suripto Widodo. Jika dalam pemeriksaan ditemukan keterlibatannya dalam kasus yang menimpa anak buahnya itu, posisi jabatannya itu segera dicopot
Apalagi sebagai atasan langsung Sistoyo, seharusnya Suripto juga memiliki tugas dan bertanggung jawab melaksanakan pengawasan melekat (Waskat) terhadap bawahannya. “Tentu saja kami akan periksa dia (Kajari Cibinong Suripto Widodo). Kalau terbukti terlibat, sudah pasti saya copot jabatannya,” kata Basrief Arief kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/11).
Menurut dia, dirinya telah menugaskan Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) Marwan Effendy untuk menindaklanjuti pemeriksaan terhadap atasan Jaksa Sistoyo itu. Pencopotan pernah dilakukan Kejagung terhadap seorang Kajari di Sulawesi Tenggara (Sultra), karena bawahannya melakukan perbuatan tercela.
"Sebelumnya, kami pernah ada perbuatan tercela di Kajari Sultra. Kajari-nya kami ambil (periksa), lalu dicopot. Ini hanya karena seorang Kasie (Kepala Seksi)-nya melakukan perbuatan tercela. Meski gukan dia yang melakukan, tapi sebagai atasan si Kajari langsung bertanggung jawab terhadap bawahannya,” imbuhnya.
Ketika ditanya kemungkinan KPK akan mengembangkan pemeriksaan terhadap Kajari Cibingong Suripto Widodo, Jaksa Agung Basrief Arief langsung memberikan lampu hijau dan menunjukkan sikap kooperatif. "Sepanjang itu dimungkinkan, artinya dalam kaitan (kasus suap) itu, saya takkan menghambat. Kalau memang ada kaitannya, silahkan saja," tegas dia.
Sementara itu, Karo Humas KPK Johan Budi SP mengatakan bahwa pihaknya akan mengembangkan pemeriksaan kasus ini. Sejumlah pihak akan dimintai keterangannya, termasuk atasan Sistoyo, Kajari Cibinong Suripto Widodo. “Sudah pasti kami akan kembangkan apakah ada uang lain yang diterima pihak-pihak yang lain," ujarnya.
Menurut Johan, jaksa S sendiri cukup kooperatif selama pengembangan kasus tersebut. Hal ini snagat menguntungkan penyidik. Untuk itu, pihaknya merasa yakin kasus ini bisa dengan mudah bisa dikembangkan. “KPK tidak berhenti pada tiga orang itu saja. Tapi untuk menetapkan tersangka lagi, kami harus minimal memiliki dua alat bukti yang cukup," tandas Johan.(mic/bie/spr)
|