JAKARTA, Berita HUKUM - Bentuk kerjasama Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dalam pola A-B-G atau kerjasama antar Akademisi-Bisnis dan Pemerintah (Goverment) dilakukan Kementerian Ristek dan PT. Kalbe Farma Tbk, guna meningkatkan daya saing peneliti pada lingkup iptek, agar perkembangan teknologi bisa segera dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat. Dalam pertemuan kedua lembaga, kerjasama dilakukan dalam bentuk sinergi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
Selain itu ditandatangani pula Perjanjian Kerjasama penyelenggaraan Ristek-Kalbe Science Awards 2014 (RKSA). Yaitu bentuk penghargaan dan apresiasi kepada para peneliti di Indonesia yang telah berkomitmen dan mendedikasikan ilmu dan pengetahuannya demi kemajuan bangsa khususnya, di bidang kesehatan
“Kesepakatan bersama ini dibuat untuk saling sharing sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta network antara Kalbe dan Kemenristek,” kata Menristek, Gusti Muhammad Hatta pada BeritaHUKUM, di Kemenristek, Selasa (11/2).
"Inovasi adalah kunci penting bagi kemajuan bangsa, Kalbe akan terus berkomitmen mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menumbuhkan budaya inovasi di masyarakat,” tambah Irawati Setiady, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk.
RKSA yang digelar sejak 2008 ini bertujuan untuk mendorong para peneliti di Indonesia agar produktif menghasilkan karya penelitian yang orisinil, inovatif, aplikatif serta dapat memberikan nilai tambah bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Program Ristek-Kalbe ini diadakan dua tahun sekali, dan animo peneliti yang mengikuti program ini juga meningkat 20% setiap periodenya,“ jelas Pre Agusta, Ketua Umum Panitia Ristek-Kalbe Science Awards 2014.
Pendaftaran peserta program RKSA hingga 26 Juni 2014. Setiap peserta wajib mengirimkan berkas penelitian sesuai persyaratan.(bhc/mat)
|