JAKARTA, Berita HUKUM - Tim penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung), hari ini kembali melakukan pemeriksaan terkait terkait dugaan tindak pidana korupsi pengadaan laboratorium IPA MTs dan MA, di Kementerian Agama RI.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Setia Untung Arimuladi membenarkan hari ini ada pemanggilan guna pemeriksaan dalam proses penyidikan mengumpulkan keterangan dan bukti.
"Empat orang saksi dipanggil hari ini, yaitu Siti Maziyah, Kepala Sekolah MTs Tanwirul Qulub, Jakarta Selatan, Masri Marony, Kepala Sekolah MTs Cempaka Sari, Jakarta Pusat, Sinta, Kepala Sekolah MA Ihya Ulumuddin, Banyuwangi dan Drs.H.Muslikh, Kepala Sekolah MA Salafiyah, Pekalongan," kata Untung kepada Wartawan, Rabu (19/6) di Gedung Kejagung.
Seperti diketahui proyek pengadaan alat maupun laboratorium MTs alokasi dananya sebesar Rp 27,5 miliar sedangkan untuk MA senilai Rp 44 miliar, sehingga total nilai proyek tersebut sebesar Rp 71,5 miliar, namun dugaan kuat, proyek yang diperuntukkan dalam meningkatkan mutu pendidikan ini malah diselewengkan.
Sejauh ini, Kejagung telah menetapkan 8 orang tersangka, 3 orang tersangka yang ditetapkan pada tanggal 27 Februari 2013, yaitu Arifin Ahmad, Direktur PT Alfindo Nuratama Perkasa, Zaenal Arief, Direktur CV Pudak, dan Mauren Patricia Cicilia, Staf pada PT Nuratindo Bangun Perkasa.
Sedangkan 5 orang tersangka sebelumnya yaitu Affandi Mochtar mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Firdaus Basuni mantan Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag, Rizal Royan pegawai Unit Layanan Pengadaan Kemenag, Syaifuddin mantan Pejabat Pembuat Komitmen pada Kemenag dan Ida Bagus Mahendra Jaya Martha, Konsultan Informasi Teknologi Kemenag.
Sebelumnya, dalam kasus ini, Selasa (18/6) kemarin, penyidik juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 1 orang saksi, Pipin Indrawati, Direktur PT.Darma Agung Elektrindo. "Pada pokoknya saksi diperiks mengenai PT saksi selaku subkontraktor dari PT.ID Logistik yang melaksanakan kegiatan pengiriman perangkat Laboratorium IPA ke sekolah MTs dan MA," ujar Untung.(bhc/mdb)
|