JAKARTA-Sejak merebaknya kasus M Nazaruddin yang mencuri perhatian besar publik, ternyata memunculkan ketidaknyamanan kondisi di Sekretariat Gabungan (Setgab) Partai Politik Koalisi. Hal ini sangat dirasakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq mengakui, komunikasi di Setgab buntu sejak kasus itu mencuat. "Tidak ada komunikasi, sangat terasa. Saya sudah menduga ini, karena pengalaman periode lalu, banyak juga konsolidasi kerja Setgab yang tidak jalan," ujarnya kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Senin (22/8).
Komunikasi yang macet, dirasakan PKS terjadi hampir tiga bulan terakhir. "Apalagi dua bulan terakhir ini, Demokrat menghadapi serangan bertubi-tubi dalam kasus Nazaruddin. Sepertinya serangan itu ikut memengaruhi konsentrasi Demokrat yang menjadi arranger," imbuhnya.
Sementara itu, Partai Golkar memaklumi konsentrasi Partai Demokrat yang lebih banyak tersita untuk menyelesaikan masalah internal tersebut. “Kami bisa memaklumi. Apalagi publik semua tahu, Demokrat sedang tertimpa musibah. Kami beri waktu Partai Demokrat leluasa untuk menyelesaikan praharanya itu,” kata Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso.
Meski demikian, Priyo berharap, Partai Demokrat dapat segera melewati musibahnya dengan baik. Tapi konsentrasi Partai Demokrat pada masalah pribadinya tersebut belum terlalu mengganggu Setgab. “Tidak jadi masalah, karena memang tidak ada hal yang harus segera dikoordinasikan. Belum ada hal substansial secara politis. Tidak sembarang hal harus dibahas di Setgab,” tukasnya.
Sebaliknya dengan Partai Demokrat yang menegaskan kasus Nazaruddin tidak membawa pengaruh pada komunikasi di Setgab. “Tidak ada kaitannya dengan kasus Nazar. Setgab tidak terganggu dengan kasus Nazar. Itu tidak benar,” ujar Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa.
Menurutnya, kemungkinan komunikasi Setgab akan kembali intensif setelah Hari Raya Idul Fitri. Pada saat bulan puasa ini, aktivitas politik cenderung menurun. “DPR mungkin lebih konsentrasi kepada pembahasan RUU. Beberapa RUU, khususnya soal Pemilu akan dibicarakan, karena menyangkut kebutuhan bersama. Mungkin siap-siap setelah lebaran,” tandasnya.(mic/rob)
|