JAKARTA, Berita HUKUM - Pertemuan empat mata antara Yudi Syamhudi Suyuti, Ketua Presidium Musyawarah Rakyat Indonesia dengan Mardani Ali Sera sebagai penggagas #2019GantiPresiden yang menjabat Ketua DPP PKS siang tadi di Jakarta pada, Rabu (6/6) menghasilkan kesepakatan penting.
"Yaitu kesepakatan untuk membentuk dan segera mendeklarasikan Komite Persatuan Nasional #2019GantiPresiden," demikian ungkap Yudi Syamhudi Suyuti, Ketua Presidium Musyawarah Rakyat Indonesia.
Yudi menjelaskan bahwa, Komite Persatuan Nasional ini terdiri dari Koalisi Partai Politik (Parpol), Keumatan dan Kerakyatan. "Untuk persoalan Capres dan Cawapres, tetap menjadi domain Partai Politik karena berpegang pada UU Pemilu tentang Pilpres dan UU Kepartaian," paparnya.
Akan tetapi lebih dari itu, ada hal yang sangat substansial, yaitu menyangkut Plattform bersama tentang Negara dan Pemerintahan yang akan datang.
"Dimana Rakyat menjadi kekuatan utama," tukas Yudi.
Pertemuan antara Yudi yang mewakili kaum aktivis pergerakan dengan Mardani Ali Sera didasari untuk membangun Tatanan Kerakyatan, menyangkut keadilan, kemakmuran, kesejahteraan untuk keseluruhan Rakyat banyak Bangsa Indonesia.
Pertemuan ini sekaligus menyambut pertemuan 3 Tokoh di Mekkah, yaitu Prabowo Subianto, Amien Rais dan Habib Rizieq yang mendorong gagasan Koalisi Keumatan, cetus Yudi.
"Dan jika dua kekuatan fundamental Bangsa, yaitu Umat dan Rakyat banyak disatukan secara solid, maka sudah tentu akan menjadi energi besar untuk perubahan Nasional," jelas Yudi.
Munculnya kekuatan #2019GantiPresiden, tidak terlepas dari proses politik panjang dari 411, 212 hingga dorongan untuk diadakannya Sidang Istimewa. Dari situ peran Ulama, Kaum Aktivis Pergerakan dan Partai-Partai Oposisi menjadi kekuatan penggerakan dan memimpin perjuangan. Bahkan sampai terjadinya tudingan kriminalisasi, intimidasi dan penahanan kepada banyak aktivis, ulama dan penggerak medsos.
Selanjutnya menurut Yudi, oleh karena itu diperlukan kekuatan persatuan nasional untuk melawan kekuatan Jokowi dan koalisinya di Pilpres 2019 mendatang.
"Komite Persatuan Nasional saat ini sedang disiapkan pengurusnya dan pada bulan Juli 2018 rencananya akan di deklarasika," ungkap Yudi.
Kedepan, harap Yudi bahwa Komite Persatuan Nasional akan membangun Plattform bersama untuk kepentingan seluruh Rakyat dan Umat di Indonesia.
"Komite ini juga akan menyatukan seluruh kekuatan Rakyat dan Umat tanpa ada yang tertinggal," kata Yudi.
"Insya Allah, kita akan menyambut Presiden baru di 2019 sekaligus bersinarnya matahari terbit yang membawa energi perubahan di Indonesia. Yaitu kembalinya kedaulatan di tangan Rakyat," pungkasnya.(bh/mnd)
|