JAKARTA , Berita HUKUM - Kaum buruh yang tergabung dalam Konfiderasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPMI) dan Buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM). Berbondong-bondong mendeklarasikan dukungan kepada Capres-Cawapres Joko Widodo - Jusuf Kalla. Kedua organisasi buruh pelabuhan ini juga menyatakan sikap bergabung pada aliansi Rakyat Merdeka (ARM) untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK.
Para buruh yang tergabung, tampak memakai seragam warna putih dengan kombinasi merah, Dikaos tertulis 'ARM, Presidenku Joko Widodo, Jujur, Merakyat dan Sederhana'. Bukan hanya kaum Adam yang turut andil melakukan konsolidasi, namun seogiyanya kaum hawa juga turut serta hadir mendukung pemenangan pasangan Jokowi-JK, selain itu deklarasi ini juga dipasang panggung hiburan seperti musik, sebagai tanda kemeriahan dukungan yang absolut dari pihak dari para buruh.
Mantan ketua BNP2TKI, yang saat ini sebagai ketua Umum FSPMI Jumhur Hidayat, menjelaskan, pihaknya yang tersebar di 30 pelabuhan akan mengajak dan mendatangi masyarakat untuk memperkenalkan sosok dan figur jokowi-JK yang diusung oleh 5 partai yang berkoalisi. Seogiyanya ihwal sosialisasi tentang 'door to door' atau hati ke hati akan diluncurkan dengan iklash yang semuanya itu hanya untuk kemajuan bangsa dan kepentingan rakyat.
"Jaringan kita di 30 pelabuhan. Kita sudah sepakat untuk memperjuangkan Jokowi-JK," kata Jumhur sambari disambut teriakan "Hidup Jokowi-JK, Hidup Jokowi-JK", di Rumah Susun Pelindo, Cilincing, Jakarta Utara pada Rabu (4/6).
Harapnya juga, deklarator ARM dapat bekerja keras dan didasari akan kesadaran dan kesungguhan untuk mensosialisasikan tentang perestasi Jokowi-JK, yang menjadi dua putra terbaik bangsa yang dihuni sekitar 250 juta jiwa manusia ini. Jumhur yakin apabila Jokowi-JK memimpin Indonesia maka para buruh akan mendapatkan perhatian yang lebih positif.
"Kita punya keyakinan jika pak Jokowi-JK memimpin negara, beliau-beliau ini pasti mendahulukan kepentingan umum, seperti kaum buruh yang ada di pelabuhan. Pasti ada pembenahan pelabuhan. Para buruh juga pasti diperlakukan lebih manusiawi," terangnya.
Lanjut Jumhur lagi mengapresiasikan, bahwa untuk memperkenalkan sosok dan figur Jokowi-JK tidak hanya dianggota internalnya saja, namun, akan bergerak ke eksternal, yakni masyarakat umum. Setidaknya bentuk dukungan ARM juga menyediakan puluhan ribu stiker, pamplet, spanduk, pin, spanduk, baliho, dan alat praga lainnya untuk dibagikan kepada masyarakat luas.
"Kerja-kerja dari kita bukan hanya dianggota, tapi bisa menyebarkan kepada teman-teman kita, tetangga kita memilih dan memenangkan Jokowi," ujar mantan Kepala BNP2TKI ini.
Persepsi Jumhur juga mengatakan, stiker Jokowi-JK itu tidak hanya dipasang di rumah-rumah, tapi juga di mobil, bus, sepeda motor, dan mobil konteiner yang keluar masuk pelabuhan. Langkah semacam ini dilakukan kerena cukup efektif untuk memperkenalkan sosok Jokowi-JK.
"Itu harus dimotori oleh FSPMI, ARM dan serikat-serikat buruh lainnya yang sudah bulat dan bertekad mendukung dan memenangkan Jokowi," katanya.
Dikatakan Jumhur, baik fiderasi maupun serikat buruh harus sejauh mungkin menghindari intrik dan fitnah dengan sesama anggota dan pengurus karena hal itu bisa melemahkan perjuangan organisasi. FSPMI juga harus membangun kerjasama dengan sesama serikat buruh dalam berjuang, karena tidak akan ada keberhasilan yang maksimal apabila berjuang sendiri.
"Kerjasama ini terutama dengan serikat pekerja atau serikat buruh yang ada di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia," katanya.
Menurut Jumhur, pekerja buruh pelabuhan harus mendapatkan perhatian khusus, karena pelabuhan menjadi beranda utama Indonesia. Selain kesejahteraan pekerja harus ditingkatkan, Jumhur juga mengatakan pemerintah harus menetapkan sektor pelabuhan sebagai sektor unggulan sehingga pekerja pelabuhan berhak memperoleh upah minimum sektoral. Status hubungan kerja di pelabuhan juga harus jelas dan menjadikan buruh sebagai pekerja buruh organik, sehingga ada kepastian masa depan dan hari tua bagi mereka.
"Disamping itu, fasilitas kerja yang memadasi di tempat kerja bagi pekeja haruslah diadakan. Perlu juga mengevaluasi semua aturan yang terkait dengan serikat pekerja maritim di Pelabuhan yang berlaku saat ini, untuk kemudian mengambil langkah nyata memperjuangkan aturan baru," tutupnya.(bhc/bar)
|