ACEH, Berita HUKUM - Masyarakat Aceh Timur, warga Idi Rayeuk khususnya meminta instansi pemerintah terkait agar lebih serius dalam menata kota yang telah menjadi salah satu ibu Kota Kabupaten tersebut, semenjak hengkang dari Kota Langsa yang sudah menjadi Kota Adminitratif, amatan awak media ini pada, Jum’at (1/8) Kota Kabupaten itu di banjiri oleh kawanan lembu atau sapi.
Taman merupakan tempat yang rekreasi mini bagi warga Idi Rayek berubah fungsi, jadi tempat istirahat sapi, baik siang maupun pada malam hari. Taman yang terletak di Simpang Kuala yang bersebelahan dengan Aula Serba Guna kota Idi Rayeuk, kabupaten Aceh Timur ini sangat unik, karena yang letak di kawasan kota juga bertepatan dengan jalan lintas Sumatra Aceh (Jalinsum). Jika di lihat sepintas mata taman ini tak ubahnya seperti tumpukan-tumpukan tanah timbun yang sudah lama tidak terurus, sehingga mulai tumbuh rumput liar dan tidak terawat.
Sedikit berbeda dengan gundukan tanah di pinggir laut, karena adanya lampu kerlap kerlip lampu yang di pasang pada pohon-pohon sekitar taman. Menurut salah seorang warga Idi Rayeuk, Ilham (28) pada pewarta ini, “sejak di bangun setahun yang lalu sampai saat ini masih seperti ini. saya sangat menyayangkan melihat taman ini seperti kota tanpa penghuni," ujar Ilham.
Taman yang di bangun menghabiskan uang Negara saat ini menjadi tempat berkumpulnya kawanan sapi liar, "bukan hanya pada malam hari, hal itu juga terjadi pada siang har," sebut Ilham.
“Hal yang sama juga di sampaikan salah seorang warga Idi Rayeuk lainnya Wahyuni (32thn) dirinya sangat menyayangkan kinerja pihak Instansi terkait “ Wahai pemerintah sampai kapan taman ini akan seperti ini terus” ujar wahyuni.(bhc/kar) |