JAKARTA, Berita HUKUM - Raja Dangdut Rhoma Irama mencabut dukungannya kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lantaran kecewa sikap politik partai itu yang mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi. Rhoma menolak mendukung Jokowi yang menurutnya telah mengkhianati sumpah jabatan untuk menjadi gubernur 5 tahun.
"Jauh hari sebelum keluar nama koalisi itu, saya sudah pernah ditanyakan apakah akan bersedia diduetkan dengan Jokowi. Itu sudah pernah ditanyakan media. Saat itu saya katakan dicawapreskan dengan Jokowi saya menolak, saya lebih mendukung aspirasi warga Jakarta dan Indonesia, Jokowi harus konsekuen dengan sumpah jabatan 5 tahun sebagai gubernur di Jakarta. Jadi saya tidak bersedia mendampingi beliau karena saya mendukung konsistensi," ujar Rhoma.
Hal itu dikatakan Rhoma di markas Rhoma Irama For Republik Indonesia (Riforri), Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (16/5).
Menurut Rhoma, dirinya tak pernah dihubungi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar terkait sikap sikap politik PKB yang mendukung Jokowi. Bahkan bagi pria yang akrab disapa Bang Haji ini, PKB menafikkan faktor 'Rhoma Effect' di pemilu legislatif sehingga PKB melonjak suaranya menjadi 9 persen.
"Yang kedua, PKB juga telah mengkhianati 'Rhoma Effect' sehingga pendukung Rhoma Kecewa berat karena telah kerja membesarkan nama PKB tiba-tiba dinihilkan 'Rhoma Effect," cetusnya.
Namun demikian, Rhoma mengaku tidak kecewa dan putus asa dengan realitas politik yang dihadapinya. Rhoma mengaku tetap akan memberikan dukungan kepada partai atau capres yang memiliki komitmen.
"Oh tentu tidak, kalau begitu kan putus asa namanya dan saya tidak putus asa dan akan tetap terus berjuang. Ya kita lihat nanti kita akan memberi dukungan kepada partai yang punya komitmen. Kita tunggu 1-2 hari akan ada jawabannya," pungkas Rhoma.
Sebagaimana diketahui, pada masa menghadapi kampanye Pemilu Legislatif lalu, partai PKB mengorbitkan 3 orang Tokoh Nasional yang digadang akan menjadi bakal Capres / Cawapres PKB yakni; Bang Rhoma, Mahfud MD dan Jusuf Kalla, guna mendongkrak perolehan PKB. Yang pada akhirnya memang hasil perolehan final KPU untuk PKB mendapatkan peningkatan signifikan dibanding Pemilu 2009 dahulu yang hanya mendapat 4,95 %. Pada 2014 ini PKB di rangking ke 6 yakni 9,04% dengan 11.298.957 suara atau dengan 47 kursi DPR RI. Perolehan suara PKB naik 4,18 persen, tertinggi di antara semua partai Islam.(rmd/rni/efk/detik/bhc/sya) |