MALANG, Berita HUKUM - Kejaksaan Negeri (Kejari) Malang terus bekerja menyelesaikan kasus korupsi pada pengadaan tanah di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang yang berada di kecamatan Junrejo kota Batu. Bahkan pihak Kejari sudah menaikkan status kasus tersebut dari penyelidikan ke penyidikan. Tak tanggung-tanggung juga sudah ada dua nama calon tersangka dengan inisial MH dan MW. Peningkatan status kasus ini dilakukan sekitar pertengahan Oktober lalu karena dianggap ada kerugian negara.
"Sudah asa dua calon tersangka. Mungkin nanti bisa bertambah,tergantung hasil penyidikannya," tutur kejari malang, Wenny Gustiati, Kamis (01/11).
Pihak Kejaksaan Negeri kota Malang sendiri saat ini fokus pada pengadaan tanah di tahun 2008. Yang cukup janggal adalah dari keterangan 20 orang pemilik tanah, ada 6 nama diantaranya fiktif dan ada mark up harga.
"Itu baru 20 nama yang diambil sampelnya. Nanti masih kami dalami dan telusuri lagi karena ada 70 nama pemilik lahan," imbuh Wenny.
Kasus korupsi pengadaan tanah milik UIN Malang ini sendiri diperkirakan kerugiannya mencapai 800 juta. Karena itulah, pihak Kejari Malang mulai membidik dua calon tersangka tersebut. Namun sebelum memanggil mereka, pihak Kejari menurut Wenny akan memanggil empat saksi tambahan serta menunggu fotokopi rekening bank yang dimanfaatkan pelaku melakukan korupsi.
Untuk diketahui, Kasus tersebut berawal dari laporan mahasiswa HMI korkom UIN Malang yang menduga ada korupsi dri pengadaan tanah seluas 21,5 hektaer di tahun 2008 dengan anggaran 19,5 M.(gnr/kjs/bhc/opn) |