JAMBI, Berita HUKUM - Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi saat ini membidik 2 dugaan korupsi, dua kasus tersebut adalah dugaan penyimpangan dana pembangunan fisik gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi, tahun anggaran 2012 senilai Rp. 27 miliar.
Selanjutnya adalah korupsi pengadaan mobiler di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi. Nilai proyek tersebut sebesar Rp 1,8 miliar. Saat ini, penyidik tengah mendalami dengan memanggil sejumlah pihak terkait untuk dimintai keterangan. Tak hanya itu, penyidik juga mengumpulkan data terkait laporan dugaan korupsi di dua proyek berbeda tersebut.
Sebelumnya Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi juga telah menangani kasus dugaan korupsi dana Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Jambi, dugaan penyerobotan lahan yang diduga dilakukan PT WKS.
Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi, Masyroby (21/1) mengatakan, surat perintah penyelidikan sudah dikeluarkan.
"Kita sedang menyelidiki kasus tersebut. Bahkan, laporan di BPS soal pengadaan mobiler sudah mulai didalami, Penyidik sudah memanggil pihak-pihak yang terkait untuk dimintai keterangan,” ujarnya.
Masyroby menyebutkan, penyelidikan dugaan penyimpangan ini mulai dilakukan minggu ini. Surat panggilan sudah dilayangkan terhadap pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan.
"Ada tiga orang yang kita panggil untuk dimintai keterangan,” pungkasnya.(kjs/Yus/bhc/sya) |