JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Janji Komisi III DPR yang menargetkan sudah terpilihnya empat dari delapan nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) sebelum salat Jumat, ternyata bohong. Pasalnya, Fraksi Partai Demokrat DPR meminta penundaan rapat pemilihan itu, karena harus menggelar pertemuan internal lebih dahulu.
Hal ini pun mengundang kecaman kerasa dari anggota Komisi III DPR asal Fraksi PDIP Trimedia Panjaitan. Menurutnya, pemilihan pimpinan KPK kali ini paling kacau. Rapat yang semula dijadwalkan pukul 09.00 WIB harus ditunda hingga pukul 14.00 WIB. Itu pun tanpa pembertahuan lebih dulu kepada fraksi-fraksi.
“Ini (pemilihan pimpinan KPK) paling kacau. Sepertinya ini yang terparah, karena saya menduga ada intervensi kekuasaan. Ini paling parah dan sangat menyedihkan dibandingkan dengan pemilihan pimpinan KPK sebelumnya" kata Trimedya kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Jumat (2/12).
Mantan Ketua Komisi III DPR ini juga mengakui bahwa anggota dilobi fraksinya dilobi oleh frkasi lain untuk menggolkan nama-nama tertentu sebagai pimpinan KPK. "Kami (FPDIP DPR-red) dilobi habis-habisan untuk meloloskan nama-nama tertentu yang minimal bisa mengamankan kekuasaan hingga 2014," kata dia.
Namun, ketika ditanya fraksi apa yang melobinya itu, Trimedya enggan membeberkannya. Tapi menurut dia, ada tiga nama capim KPK yang ingin diloloskan fraksi tersebut. "Fraksi itu minta tiga nama diloloskan sebagai pimpinan KPK. Ada upaya pemaksaan calon tertentu. Sekali lagi, ada upaya intervensi kekuasaan dalam pemilihan kali ini,” ungkap dia.
Sementara itu, anggota Fraksi Partai Demokrat sekaligus Ketua Komisi III DPR Benny kabur Harman menolak disalahkan dengan molornya rapat pemilihan pimpinan KPK tersebut. Ia pun beralasan bahwa molornya rapat ini, karena tidak adanya kesepakatan di internal Setgab Papol Koalisi.
“Perbedaan menyangkut satu dua nama, Adnan Pandu dan Zulkarnain. Yang punya potensi besar (terpilih oleh anggota parpol koalisi adalah) Bambang Widjojanto dengan Abraham Samad. Kami perlu rapat fraksi yang tergabung dalam Setgab Kolaisi, sebelum menentukan pilihan," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua FPD DPR Jafar Hafsah mengakui bahwa pihaknya telah mengantongi beberapa nama. Pemilihan pimpinan KPK saat ini sudah mengerucut kepada beberapa nama. "Bambang Widjojanto, Yunus Husein, Abraham Samad, ada Adnan Pandu Praja, sementara yang lain kita lihat juga. Kami konfirmasi dengan lobi, agar secara mengerucut," ujar dia.
Jafar pun tak menolak bahwa Demokrat melobi fraksi yang tergabung dalam Setgab Koalisi. Mereka pun akhirnya sudah satu suara dalam dalam menentukan pimpinan KPK. "Sudah dibicarakan di Setgab. Kami juga bicarakan kepada ahli-ahli hukum. Kami memang melakukan lobi untuk kepentingan nasional," jelasnya.(inc/rob)
|