JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Insiden penembakan kembali terjadi di Mimika, Papua, Senin (7/11) siang. Kelompok bersenjata tak dikenal menembak mobil patroli di kawasan PT Freeport Indonesia, tepatnya di Mile 45. Dari sejumlah orang yang ada di dalam mobil patroli jenis LWB nomor lambung SA 57 itu, peluru melukai wajah anggota Satuan Brimob, Briptu Marselinus.
"Briptu Marselinus terkena tembak pada bagian wajah sebelah kiri. Korban penembakan telah dilarikan ke RS Freeport untuk mendapatkan pertolongan medis," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Saud Usman Nasution kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/11).
Saat ini, lanjut dia, sejumlah polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang lari ke arah hutan. Belum diketahui kelompok bersenjata yang beraksi pada kali ini. "Pasalnya, para pelaku setelah menembak, mereka melarikan diri ke hutan yang cukup lebat dan medannya terjal," jelas dia.
Polisi kesulitan mengidentifikasi asal senjata yang digunakan pelaku penembakan di Papua yang marak terjadi sejak pertengahan Oktober 2011 hingga awal November ini. Kesulitan itu karena polisi tidak menemukan kaitan pelaku penembakan terakhir dengan pelaku penembakan di bulan-bulan sebelumnya.
"Kami sulit untuk mengidentifikasi seperti itu, karena mereka di dalam hutan dan yang tertangkap juga jarang. Yang tertangkap itu tidak saling mengetahui, tidak saling mengenal satu sama lain. Petugas juga tidak menguasai medan di Papua, berbeda dengan para pelaku yang memang penduduk asli," jelas mantan Dandensus 88 Antiteror Polri ini.
Sebelumnya diketahui, sejumlah penembakan di Papua terjadi. Selain aksi unjuk rasa pekerja Freeport, menyusul ditemukannya tiga mayat, usai Kongres Rakyat Papua III di Padang Bulan Abepura, Rabu (19/10). Selanjutnya, pada Jumat (21/10), tiga warga tewas tertembak di Kilometer 38 dan 39, Timika, Papua. Terakhir, penembakan terhadap Kapolsek Mulia Kompol (Anumerta) Dominggus Okto Awes.(dbs/bie)
|