SURIAH, Berita HUKUM – Kekacauan yang masih melanda Suriah, hingga pertempuran antara pasukan loyalis Bashar Al-Assad dengan pihak oposisi, Selasa (22/1) akhirnya memaksa Ibu dari Presiden Suriah Bashar al-Assad, Anisa Makhluf, dikabarkan meninggalkan Damaskus untuk menetap bersama anak perempuannya, Bushra al-Assad, di Dubai.
Menurut kubu oposisi, hal tersebut sebagai pertanda bahwa Assad mulai kehilangan dukungan dari anggota keluarganya. Makhluf pun dikabarkan sudah 10 hari berada di kediaman Bushra Dubai, ia melarikan diri bersama lima anaknya setelah suaminya, Jenderal Assef Shawkat, tewas akibat serangan bom oposisi pada 18 Juli 2012 lalu.
“Kepergian Makhluf dari Suriah merupakan tanda bahwa dukungan kepada Assad terus berkurang. Mulai dari pihak keluarga,” kata Ayman Nour Abdel, kepala kelompok Kristen Suriah untuk Demokrasi yang baru saja terbentuk dan pemimpin redaksi situs web berita oposisi all4syria.
Selama ini, Assad dinilai sangat bergantung pada orang-orang terdekatnya untuk menghadapi perlawanan oposisi. Salah satunya adalah adiknya, Maher al-Assad, yang memimpin tentara Suriah melawan pejuang oposisi. Dua saudara lelaki Assad lainnya, yaitu Bassel dan Majd, meninggal sebelum konflik pecah.
Selain ditinggal anggota keluarganya, Assad juga ditinggalkan kelompok pengusaha yang memiliki hubungan dekat dengannya. Para pengusaha itu seringkali mendapatkan keuntungan dari hubungan dekatnya dengan rezim Assad sebelum konflik terjadi, namun kini mereka pergi dari Suriah untuk menyelamatkan diri.
Menurut PBB, lebih dari 60.000 orang, sebagian besar warga sipil tewas dalam konflik selama 22 bulan di Suriah. Konflik itu juga telah menyebabkan 600 ribu orang meninggalkan negara itu, sebagian besar dari mereka lari ke negara-negara tetangga seperti Turki dan Yordan.(rml/bhc/mdb) |