JAKARTA, Berita HUKUM - Kepala Bakamla Laksdya TNI Ari Soedewo, S.E., M.H.membuka secara resmi Working Level Meeting (WLM) yang dilaksanakan tanggal 18 s.d. 19 Mei 2016 di Crowne Plaza Jakarta, Rabu (18/5). Pertemuan perwakilan coast guard di Asia ini merupakan pertemuan persiapan guna membahas pelaksanaan dan mendiskusikan agenda maupun isu-isu yang nantinya akan dibahas dalam pertemuan HACGAM ke-12 pada bulan September 2016 di Jakarta.
Pertemuan WLM ini dihadiri oleh negara-negara anggota HACGAM sebanyak 20 negara yaitu Bangladesh, Brunei Darussalam, RRT, Hongkong, India, Indonesia, Australia, Filipina, Jepang, Kamboja, Korea, Laos, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Singapura, Sri Langka, Thailand, Vietnam, dan Maldives. Selain itu kegiatan WLM kali ini dihadiri observer dari ReCAAP (Singapura) dan JICA (Jepang).
"Saya ingin menyampaikan bahwa dalam WLM ini, mari kita melihat atau meninjau kembali apa yang sudah kita lakukan selama setahun terakhir ini. Sehingga kita akan mendapatkan suatu masukan untuk kegiatan HACGAM," ungkap Laksdya TNI Arie Soedewo saat mengawali sambutannya.
Pada tanggal 17 Mei 2016 telah dilaksanakan workshop yang fokus pada pembahasan penanganan permasalahan Piracy & Armed Robbery Against Shipdi wilayah Asia dan Selat Malaka yang mengikut sertakan seluruh negara yang terkait. "Semoga dengan adanya workshop ini dapat diperoleh ilmu yang bermanfaat dan saling bertukar pengalaman guna diterapkan pada masing-masing organisasi," papar Laksdya TNI Arie Soedewo.
Hasil pelaksanaan kegiatan workshop tersebut akan dijadikan bahandalam rapat WLM dan pendalaman pada Heads Asian Coast Guard Agency Meeting (HACGAM) ke-12 yang akan dilaksanakan di Indonesia pada bulan September 2016.
Kepala Bakamla juga menyampaikan bahwa dalam WLM kali ini akan dibahas mengenai situasi terkini dan rencana ke depan untuk masing-masing subpillar yang telah disepakati pada HACGAM Ke-10 di Jepang. Yang nantinya akan dipresentasikan dan dilaporkan apa hasil dari kegiatan dimaksud selama setahun terakhir ini.
"Terdapat empat pilar yang dibahas pada WLM kali ini, yaitu search and rescue (SAR), environmental protection (perlindungan lingkungan),preventing and controlling unlawful acts at sea (pencegahan dan penanganan tindak pelanggaran hukum di laut) dan capacity building: human resource development (peningkatan kapasitas sumber daya manusia)," pungkasnya.
Sementara itu, Captain Koichi Kawagoe selaku Director for International Affairs Japan Coast Guard menyampaikan bahwa HACGAM merupakan forum kerjasama negara-negara Asia yang bersifat sukarela (voluntary engagement) dibidang keamanan maritim. Awalnya HACGAM dibentuk guna berbagi informasi tentang masalah keamanan maritim khususnya Piracy dan Armed Robbery dengan fokus pada Capacity Building. Jepang sebagai penggagas diselenggerakannya kegiatan HACGAM telah berhasil mewadahi aspirasi dan pertukaran informasi perwakilan negara-negara pantai sejak tahun 2004.
Perkembangan selanjutnya, HACGAM bertujuan untuk membangun dan mengembangkan kapasitas badan-badan Coast Guard di Asia dan kerja sama saling menguntungkan dan menjadikan perairan kawasan yang bebas dari Piracy dan Armed Robbery, sehingga perairan kawasan menjadi aman dan nyaman bagi penggunanya, baik untuk niaga, wisata maupun kegiatan ekonomi lainnya.(TNI/bh/sya) |