TANGERANG, Berita HUKUM - Mursan, Kepala Desa Lebak Wangi, Tangerang, menjadi pelampiasan kekesalan warganya terhadap praktik perbudakan 34 buruh pabrik wajan.
Hal itu terjadi ketika dirinya hendak menemui rombongan Wakil Ketua DPD (Dewan Perwakilan Rakyat) RI yang tengah berkunjung ke pabrik wajan di Kampung Bayur Opak RT 03/06, Selasa (7/5).
Sebab, selama ini warga tahu, Mursan adalah kakak ipar pemilik pabrik wajan yang kini berstatus tersangka penyekapan buruh, Yuki Irawan (41).
"Gantung lurah (kepala desa). Gantung lurah," teriak warga yang kemudian merangsek dan ingin memukuli Mursan. Sementara warga lain berteriak," Lurah panci. Lurah panci."
Aparat kepolisian yang ada hadir di lokasi langsung mengamankan Mursan untuk mencegah aksi anarki. Warga mengaku gemas karena Mursan membiarkan praktik perbudakan di desanya. Mereka tidak percaya dengan pengakuan Mursan bahwa dirinya tidak tahu ada praktik tidak manusiawi di pabrik milik kerabatnya itu.
"Dia kan saudara Yuki, masak tidak tahu," kata salah satu warga yang tak mau menyebutkan nama.
Sementara itu, Camat Sepatan Timur Ahmad juga membantah punya hubungan kedekatan dengan Yuki. "Saya ini kepala wilayah. Saya hanya tahu di situ ada industri dan kerajinan tangan. Tapi, saya tidak tahu ada perbudakan," kilahnya.
Dalam kasus penyekapan buruh itu, Polres Serang sudah menetapkan tujuh tersangka. Dua diantaranya masih buron.(bhc/riz) |