PALESTINA, Berita HUKUM - Pengadilan tertinggi Uni Eropa membatalkan keputusan Uni Eropa untuk mempertahankan gerakan Islam Palestina, Hamas, sebagai kelompok teroris. Majelis hakim menyatakan bahwa keputusan itu bukan didasarkan pada pengkajian atas tindakan Hamas, namun lebih pada tuduhan yang berasal dari media dan internet.
Namun pembekuan dana atas Hamas akan berlangsung sampai pada saat ini.
Hamas mendominasi Gaza dan berperang dengan Israel awal tahun ini selama 50 hari. Kelompok militan Islam itu memiliki komitmen untuk 'menghancurkan Israel'.
Israel, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain memasukkan Hamas sebagai organisasi teroris karena catatan serangan-serangannya selama ini dan keengganan untuk menolak kekerasan.
Dalam perkembangan lainnya, parlemen Eropa tidak secara langsung mengakui Palestina sebagai negara namun secara mayoritas anggota palremen Eropa mendukung yang disebut sebagai jalan yang kompromistis.
Mereka menyebutnya pengakuan 'secara prinsip' sebagai bagian dari pemecahan dua negara melalui jalan perundingan dengan tujuan berdirinya suatu negara Palestina.
Para anggota mensahkah keputusan itu dengan suara 498 suara mendukung dan 88 menolak sementara 111 abstain.
Sebelumnya, masih tahun ini juga, Swedia mengakui negara Palestina.
Sementara, Hamas menyambut vonis Rabu. "Keputusan ini merupakan koreksi dari kesalahan sejarah Uni Eropa yang telah dibuat," kata Kepala Deputi Hamas Moussa Abu Marzouk Reuters. "Hamas adalah gerakan perlawanan dan memiliki hak alami sesuai dengan semua hukum dan standar internasional untuk melawan pendudukan."
Pengadilan mengatakan pembekuan aset yang datang dengan Hamas berada di daftar teror akan tetap di tempatkan selama tiga bulan atau sampai proses banding habis. Keputusan itu dibuat untuk memastikan bahwa membeku akan tetap efektif jika mereka diaktifkan kembali.
Pengadilan juga menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa putusan itu prosedural dan "tidak menyiratkan penilaian substantif" apakah Hamas melakukan tindakan yang menentukan kelompok teroris.
Duta besar Uni Eropa untuk Israel Lars Faaborg-Andersen mengatakan, Penghakiman pada Rabu datang sebagai Parlemen Eropa sangat menyetujui resolusi yang tidak mengikat mendukung negara Palestina. Gerak mengatakan parlemen mendukung "prinsip pengakuan negara Palestina dan solusi dua-negara dan percaya mereka harus pergi bergandengan kedepan dengan perkembangan pembicaraan damai yang harus maju".(BBC/independent/voa/bhc/sya) |