JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menangapi sisnis rencana aksi mogok nasional buruh melalui Konsulidasi Nasional Gerakan Buruh (KNGB) akhir bulan ini, Sofyan menyakini aksi kali ini tidak akan sampai melumpuhkan perekonomian. Alasannya karena para serikat buruh yang memiliki basis massa yang besar lainya tidak semuanya mendukung dalam aksi mogok nasional yang di gadang-gadang oleh Said Iqbal KSPI dan Muchtar Pakpahan SBSI dan beberapa serikat buruh lainya.
Menurut Sofjan, pernyataan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal berencana mengerahkan 3 juta tenaga kerja buruh untuk melakukan aksi mogok nasional tanggal 31 Oktober hingga 1 November 2013 di 20 Provinsi dan 150 lebih Kabupaten Kota tidak beralasan. menurutnya anggota KSPI di bawah pimpinan Said Iqbal tak sebanyak itu.
"Serikat pekerja di bawah kendali Andi Gani (KSPSI) dan Mudhofir (KSBSI) mereka memutuskan tidak akan ikut mogok dan tetap mau bekerja, semua akan senang kalau upah tinggi. Kita mengerti tetapi lihat kondisi perusahaan mampu nggak kita bersaing. Belum lagi inflasi yang tinggi dan naik harga BBM," ujarnya Sofjan Wanandi saat mengelar jumpa pers di Gedung Apindo, Permata Kuningan Jakarta, Selasa (29/10).
Sofyan mengklaim berhasil menyakinkan serikat buruh lainya yang sebelumnya merupakan temen-teman dari Said Iqbal, “sebelumnya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani memutuskan 3,7 juta anggotanya tetap bekerja dan memperjuangkan kepentingan buruh melalui forum dewan pengupahan. Hal yang sama juga disampaikan oleh Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Mudhofir,” ujar Sofyan kembali.
Sehingga pada aksi mogok nasional nanti, hanya KSPI di bawah pimpinan Said Iqbal yang akan melakukan mogok nasional. Menurut Sofjan, jumlah anggota pekerja di bawah pimpinan Said Iqbal tidak terlalu banyak
"Aksi pemanasan menjelang mogok nasional terlihat jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Kalau di Said Iqbal itu hanya punya anggota 250.000 orang yang kebanyakan ada di Bekasi dan Batam dan dia itu radikal juga, susah diajak bicara," ujarnya kembali.
Adapun tuntutan buruh, naikan upah buruh 50%, dan meminta jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, serta hapus sistim kerja kontrak dan sahkan segera RUU Pembantu Rumah Tangga menjadi Undang-Undang. Sementara, menanggapii pernyatan Sofyan ini Saiq Iqbal belum isa di hubungi, untuk dimintai tanggapanya.
Namun, sebelumnya Said Iqbal beberapa waktu lalu, Rabu (23/10) saat mengelar jumpa pers di hotel Mega Cikini Jakarat Pusat, Said Iqbal lelaki berdarah Aceh ini mengatakan bahwa, Sofyan Wanandi merupakan simpul dari pengusaha-pengusaha hitam dan agen kepentingan politik, yang menghisap darah buruh.(bhc/put)
|