CALIFORNIA, Berita HUKUM - Ada beberapa orang terluka setelah penyerang melepaskan tembakan di dalam sebuah klub malam gay di kota Orlando, di negara bagian Florida, AS, kata polisi. Penyerang dilaporkan masih berada di dalam klub dan menyandera sebagian pengunjung.
Tim penjinak bom dan bahan berbahaya berada di tempat kejadian, seperti dilaporkan kantor berita Associated Press.
Polisi kota Orlando meminta masyarakat untuk menjauh dari klub tersebut.
Beberapa laporan mengatakan setidaknya terdengar 20 tembakan dari dalam klub.
Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan puluhan kendaraan ambulan dan pemadam kebakaran telah berada di tempat kejadian dan terlihat sejumlah orang tengah dirawat di trotoar.
Kekhawatiran bom
Lebih dari 100 orang dilaporkan tengah menikmati pesta dengan tema Latin di klub yang terletak di dekat Orange and Kaley avenue.
Pengelola klub gay - yang berhasil melarikan diri - mengatakan bahwa penyerang yang bersenjata melepaskan tembakan sekitar pukul 02:00 waktu setempat.
Segera setelah itu, sejumlah tamu menuliskan pesannya di laman Facebook klub tersebut, Pulse.
"Orang-orang di lantai dansa dan bar turun dan lari," tulis Ricardo Almodovar dalam Facebook Pulse.
Seorang pria lain, Anthony Torres, mengatakan dia mendengar orang-orang berteriak bahwa ada yang tewas di dalam klub.
Sebelumnya, reporter TV lokal Stewart Moore menulis di laman tweeternya bahwa dia telah diberitahu oleh sumber yang menyebutkan bahwa lebih dari 20 orang telah ditembak.
Dia mengatakan penyerang masih berada di dalam klub malam dan menyandera sebgaian pengunjung. Dia khawatir penyerang membawa bahan peledak. Insiden ini terjadi di Orlando tidak lama setelah penembakan fatal pada Jumat malam yang menewaskan penyanyi berusia 22 tahun, Christina Grimmie.
Grimmie ditembak oleh pria 26 tahun, Kevin James Loibl, dalam acara pertemuan dengan fansnya. Loibl kemudian bunuh diri dan belum terkuak.apa motif di balik aksinya.
Sementara, serangan di kelab malam kaum gay di Florida, Minggu dini hari, dikabarkan hingga menewaskan sekitar 20 orang dan melukai 42 lainnya.
Korban-korban tersebut berjatuhan sebelum akhirnya si penembak ditembak mati oleh polisi, lapor Reuters.
Pihak-pihak berwenang Amerika Serikat menggambarkan insiden itu sebagai "terorisme dalam negeri".
Seorang polisi, yang bekerja penjaga keamanan di dalam kelab bernama Pulse itu, beradu tembak dengan tersangka pelaku pada sekitar 02.00 waktu setempat, kata para petugas kepolisian.
Situasi di dalam Pulse berubah menjadi praktik penyanderaan sebelum pasukan keamanan kemudian memasuki lokasi dan menembak mati sang pria bersenjata.
Tidak jelas apakah para korban tewas memang karena ditembak oleh pria tersebut.
"Pada pukul 05.00 pagi ini, keputusan diambil untuk menyelamatkan sandera-sandera yang berada di dalam. Para petugas kami beradu tembak dengan tersangka. Tersangka sudah mati," kata Kepala Kepolisian Orlando, John Mina, dalam jumpa pers.
Setidaknya satu polisi mengalami luka-luka dalam kontak senjata, namun polisi berhasil menyelamatkan setidaknya 30 orang, kata Mina.
Tersangka memegang sebuah senapan serbu dan sebuah pistol, juga "perangkat" yang tidak bisa dikenali, kata Mina.(BBC/dbs/bh/sya) |