JAKARTA, Berita HUKUM - Ternyata bukan hanya wartawan Kompas dan Tribun saja, yang diduga mendapat prilaku intimidatif akibat, pemberitaan persidangan penyerangan Lapas Klas II Cebongan, Yogyakarta.
Pasalnya, menurut Ketua Komnas HAM, Siti Noor Laila pada tanggal 6 Juli 2013, pembawa acara Pro 1 RRI mengalami tindakkan intimidasi dalam bentuk pengiriman SMS ancaman.
"Saat itu, sang pembawa acara sedang membawakan acara dialog interaktif dengan tema Merawat Integritas Bangsa," ujarnya saat jumpa pers di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Senin (15/7).
Untuk itulah, Noor Laila menegaskan, pihaknya sangatlah mengutuk segala bentuk intimidasi terhadap para pekerja HAM dan pengamat yang menjalankan tugasnya untuk memantau persidangan Lapas Klas II Cebongan Sleman.
"Karena tindakkan intimidasi merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM, khususnya hak atas rasa aman. Yang dijamin dalam Pasal 30 UU nomor 39 tahun 1999 Tentang HAM," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan pantauan Komnas HAM dalam proses sidang kasus penyerangan Lapas Klas II Cebongan Sleman Yogyakarta. Ada upaya intimidasi yang diduga dilakukan oknum Kopassus terhadap pekerja pers.(bhc/riz) |