JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah membentuk tim guna melakukan penyelidikan terhadap hasil otopsi terhadap tiga tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Komnas Ham juga mengajak Kontras dan Komnas Perempuan.
“Kita sudah bentuk tim, untuk selanjutnya kita akan melakukan pendalaman terhadap hasil otopsi tersebut,” ujar Ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim usai menerima orang tua tiga TKI yang ditembak oleh Polisi Diraja Malaysia, Rabu (2/5).
Ifdhal melanjutkan kasus yang menimpa ketiga TKI ini bukanlah kasuistis, namun lebih kearah sistematis. Komnas HAM berencana meminta hasil otopsi yang sudah diumumkan dengan dan juga keterangan dari keluarga korban.
Ifdhal juga mengatakan kalau saat ini di Indonesia belum ada lembaga yang bisa melakukan otopsi ulang dengan memberikan second opinion. “Saat ini kita belum mempunyai dokter forensik dan laboratorium forensik sendiri. Seandainya hal tersbut kita miliki pasti kita bisa memastikan sebab kematian tiga TKI tersebut. Kita bisa melihat backgroundnya,” tegasnya.
Seperti diketahui, ketiga TKI korban tewas tertembak itu yakni Mad Noor (28), warga Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, dan Herman (34) serta Abdul Kadir Jaelani (25). Herman dan Jaelani merupakan paman dan keponakan, warga Dusun Pancor Kopong Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lotim. (bhc/nag) |