Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime    
Iran
Krisis Teluk: AS Meluncurkan Serangan Siber terhadap Sistem Senjata Iran
2019-06-24 16:51:52
 

Serangan siber ditujukan pada sistem senjata yang digunakan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.(Foto: EPA)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - AS meluncurkan serangan siber terhadap sistem senjata Iran pada hari Kamis ketika Presiden Trump menghentikan serangan udara di negara itu, seperti dilaporkan beberapa media AS.

Serangan siber itu melumpuhkan sistem komputer yang mengendalikan peluncur roket dan rudal, kata Washington Post.

Serangan itu sebagai balasan atas penembakan pesawat tak berawak AS serta serangan terhadap kapal tanker minyak yang dipersalahkan AS atas Iran, kata New York Times.

AS juga telah menjatuhkan sanksi yang digambarkan Presiden Trump sebagai "besar".

Dia mengatakan sanksi itu diperlukan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir dan tekanan ekonomi akan dipertahankan kecuali Teheran mengubah arah.

Ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara penting dunia pada tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi, yang memicu krisis ekonomi di Iran.

Pekan lalu Iran mengatakan program nuklirnya akan melampaui batas yang disepakati secara internasional.

Trump mengatakan dia tidak ingin perang dengan Iran, tetapi memperingatkan bahwa Iran akan menghadapi "pemusnahan" jika konflik pecah.

Bagaimana serangan siber AS dilakukan?

Serangan itu telah direncanakan selama beberapa minggu, beberapa sumber mengatakan kepada beberapa media AS, dan dinyatakan sebagai cara untuk menanggapi serangan terhadap kapal tanker di Teluk Oman.

Serangan itu ditujukan pada sistem senjata yang digunakan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps, IRGC) Iran, yang menembak jatuh pesawat nirawak AS pada hari Kamis lalu dan yang menurut AS juga menyerang tanker tersebut.

Baik Washington Post dan kantor berita AP mengatakan serangan siber AS telah melumpuhkan sistem itu. The New York Times mengatakan serangan itu dimaksudkan untuk membuat sistem offline untuk jangka waktu tertentu.

Pada hari Sabtu, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS memperingatkan bahwa Iran sedang meningkatkan serangan siber ke AS.

Christopher Krebs, direktur Cybersecurity dan Infrastructure Security Agency, mengatakan "aktivitas siber berbahaya" sedang diarahkan ke industri AS dan lembaga pemerintah oleh "aktor-aktor rezim Iran dan proksi mereka".

Mereka menggunakan "serangan 'penghapus' yang merusak," kata Kreb, dalam upaya untuk mengendalikan seluruh jaringan

Iran juga telah mencoba meretas sistem kapal angkatan laut AS, seperti dilaporkan Washington Post.

Presiden AS Donald Trump belum mengomentari laporan serangan siber.Hak atas fotoCHIP SOMODEVILLA/GETTY
Image captionPresiden AS Donald Trump belum mengomentari laporan serangan siber.

Apa yang dikatakan Trump?

Dia belum mengomentari laporan serangan siber. Pada hari Jumat dia mengatakan dia telah menghentikan serangan konvensional terhadap Iran karena diberitahukan bahwa 150 orang Iran akan terbunuh.

Pada hari Sabtu dia mengatakan dia terbuka untuk perundingan dengan Iran.

"Jika Iran ingin menjadi negara yang makmur... saya tidak masalah," kata Trump. "Tetapi mereka tidak akan pernah mencapainya jika mereka berpikir dalam lima atau enam tahun mereka akan memiliki senjata nuklir."

"Mari kita buat Iran menjadi hebat lagi," tambahnya, menggemakan slogan kampanyenya di pemilihan presiden AS pada 2016.

Bagaimana dampak sanksi AS terhadap Iran?

Penetapan kembali sanksi AS pada tahun lalu - terutama pada sektor energi, pengiriman dan keuangan - menyebabkan investasi asing berkurang dan menekan ekspor minyak.

Sanksi tersebut melarang perusahaan AS berdagang dengan Iran, begitupun perusahaan asing atau negara-negara berurusan dengan Iran.

Hal ini menyebabkan kekurangan barang impor dan produk yang dibuat dengan bahan mentah dari luar negeri, terutama popok bayi.

Jatuhnya nilai mata rupiah rial juga telah mempengaruhi biaya bahan pokok yang diproduksi secara lokal seperti daging dan telur, yang harganya telah melambung tinggi.

Apa yang terjadi pada pesawat nirawak AS?

IRGC Iran mengatakan, penenggelaman pesawat nirawak adalah "pesan yang jelas" kepada AS bahwa perbatasan Iran adalah "garis merah kami".<

Tetapi para pejabat militer AS mempertahankan pesawat nirawak itu berada di wilayah udara internasional di atas Selat Hormuz pada saat itu.

Amir Ali Hajizadeh, seorang pejabat di IRGC, mengatakan pesawat militer lain, yang mengangkut 35 penumpang, terbang dekat dengan pesawat nirawak. "Kami bisa saja menembak jatuh pesawat itu juga, tapi tidak kami lakukan," katanya.

map
(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Iran
 
  Israel Bujuk AS Batalkan Perjanjian Nuklir Iran
  Baru Dilantik, Presiden Iran Ebrahim Raisi Hadapi Ujian Dini
  Iran Minta Indonesia Jelaskan Alasan Penyitaan Kapal Tanker yang Dituduh Melakukan Transfer Minyak Ilegal'
  Pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani oleh AS Dinyatakan Melanggar Hukum Internasional
  Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei Bela Angkatan Bersenjata
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2