TURKI, Berita HUKUM - Aksi kudeta dilakukan sebagian kelompok militer di Turki gagal. Sebuah helikopter militer Turki dilaporkan telah mendarat di utara Yunani dengan ditumpangi 8 orang yang meminta suaka politik.
Belum diketahui identitas orang-orang tersebut, tetapi mereka adalah pendukung upaya kudeta yang berhasil digagalkan oleh pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Helikopter ini dilaporkan mendarat di Kota Alexandroupolis di wilayah utara Yunani. Pemerintah Turki meminta agar para peminta suaka itu diserahkan ke Turki.
Sementara itu, sekitar 2.800 tentara Turki, termasuk sejumlah perwira tinggi, telah ditangkap karena dianggap terlibat upaya kudeta, kata Perdana Menteri Turki Binali Yildirim.
Dalam keterangannya kepada pers, Binali Yildrim menyebut korban tewas terkait upaya kudeta yang gagal itu terus bertambah.
Ratusan orang tewas
Sampai berita ini dituliskan, lebih dari 161 orang tewas, sementara yang terluka sekitar 1.440 orang. Mereka sebagian besar adalah warga sipil.
Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim, menggambarkan upaya kudeta pada Jumat (15/07) malam itu sebagai noda hitam dalam demokrasi Turki.
Dia mengatakan, orang-orang yang mengambil bagian dalam kudeta tersebut sebagai kelompok teroris dan lebih buruk dari organisasi militan Kurdi atau PKK.
Kepada pers, Binali Yildirim juga secara tidak langsung menuduh sosok ulama yang mengasingkan diri ke AS, Fethullah Gulen, sebagai otak di balik upaya kudeta tersebut.
Gullen, berusia 70-an tahun, pernah menjadi teman dekat Erdogan. Belakangan Erdogan menuding Gullen mencoba menggulingkannya.
Ajaran Gulen berkembang menjadi Gerakan Hizmet, aliran Islam yang toleran, dan diyakini memiliki jutaan pengikut di sekitar 150 negara.
Banyak di antara pengikut Gerakan Hizmet berasal dari kalangan kepolisian dan kehakiman yang berpengaruh di Turki.
Sementara, Presiden Tayyip Erdogan telah menuduh para pelaku kudeta berusaha membunuhnya, dan melancarkan pembersihan di tubuh angkatan bersenjata, yang menggunakan kekuatan untuk melakukan kudeta lebih dari 30 tahun lalu.
"Mereka akan membayar mahal atas hal ini," kata Erdogan, yang mendapat protes-protes terhadap pemerintahannya tiga tahun lalu.
"Pergolakan ini merupakan pemberian dari Tuhan kepada kita karena akan jadi alasan untuk membersihkan tentara kita."
Sebuah saluran televisi melaporkan bahwa pembersihan di jajaran instansi keadilan juga sedang berjalan.
Menurut pemberitaan, seorang menteri mengatakan bahwa sejumlah panglima militer ditahan oleh para pelaku kudeta.
Pada Sabtu malam, masih ada kantung-kantung pemberontak tetapi pemerintah menyatakan situasi sepenuhnya terkendali, dengan menyatakan 2.839 orang telah diamankan mulai dari prajurit berpangkat rendah hingga perwira, termasuk mereka yang membentuk "tulang punggung" pemberontakan, demikian seperti dikutip dari Reuters.(BBC/Reuters/Ant/bh/sya) |