Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Ramadhan
Lebaran, Saatnya Berdayakan Ekonomi Daerah
Tuesday 30 Aug 2011 02:49:23
 

Saat libur Lebaran, warga biasanya menyerbu lokasi-lokasi wisata (Foto: Istimewa)
 
JAKARTA-Tingginya penarikan uang selama ramadan akan berdampak pada peningkatan peredaran uang di kota-kota kecil. Momentum tahunan ini bisa dimanfaatkan oleh pemimpin daerah untuk peningkatan perekonomian di daerahnya. Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat ekonomi dari UGM Sri Adiningsih, baru-baru ini.

Menurut dia, para bupati dan wali kota bisa merangkul masyarakatnya yang sukses di kota untuk berinvestasi. "Peningkatan peredaran uang di kampung yang diakibatkan mudik, sebagian besar digunakan untuk konsumsi. Sementara investasi masih kecil. Namun, peluang peningkatan investasi di daerah bisa terjadi jika para bupati atau pemimpin daerah mampu merangkul mereka yang sukses dikota untuk berinvestasi di daerahnya," ujarnya ketika dihubungi Senin (29/8).

Sri menjelaskan, baru segelintir masyarakat menggunakan uangnya untuk membangun usaha di desa seperti buka toko, bangun rumah, dan lain-lain. Sedangkan sebagian besar uang itu digunakan untuk konsumsi seperti membeli barang-barang baru, atau liburan ke daerah pariwisata.

"Seharusnya bukan sekedar memajukan usaha pariwisata, atau konsumsi perekonomian yang sudah ada, tetapi membuka usaha baru yang dapat mendorong pertumbuhan desa tersebut," imbuhnya.

Dia mencontohkan Gunung Kidul dan Solo sebagai daerah yang telah memanfaatkan momentum mudik untuk menarik investasi. Pemudik yang sukses di kota, mau berinvestasi dalam sektor irigasi dan pengairan. Sehingga Gunung Kidul saat ini telah disulap sebagai daerah pertanian yang subur.

"Saya melihat perubahan Gunung Kidul seminggu lalu. Begitu juga dengan daerah lainnya. Momentum mudik bisa tingkatkan perekonomian setempat sesuai keunggulan dan ciri khas kotanya. Kuncinya, para bupati, gubernur, dan pemimpin daerah mampu merangkul warganya yang sukses di kota," tukasnya.(mic/ind)



 
   Berita Terkait > Ramadhan
 
  Penjelasan Muhammadiyah Menetapkan Waktu Puasa Ramadan, Idulfitri, Puasa Arafah dan Iduladha
  Benny Rhamdani Dukung Instruksi Presiden Jokowi Larang Pejabat Pemerintahan Adakan Bukber
  Larangan Bukber bagi Pejabat Berpotensi Mengalami Perluasan Makna
  HNW, Soal Larangan Bukber Bagi ASN, Negara Harusnya Adil, Edaran Itu Agar Dikoreksi dan Dicabut Saja
  Pemerintah Tetapkan Awal Ramadhan 1444 Hijriah Jatuh pada 23 Maret 2023
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2