Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Cina
Ledakan Hantam Pabrik Kimia di Cina
Tuesday 07 Apr 2015 11:36:26
 

Ledakan terjadi di unit pompa pabrik yang kemudian diikuti kebakaran. Kekuatan ledakan dirasakan sampai 10 kilometer dari pabrik.(Foto: twitter)
 
CINA, Berita HUKUM - Sebuah ledakan dahsyat yang diikuti kebakaran melanda sebuah pabrik kimia di Zhangzhou, Provinsi Fujian, Cina bagian tenggara. Ledakan tersebut terjadi di unit pompa pabrik, pada Senin (6/4) malam waktu setempat. Kebakaran kemudian meluas ke sekitar kawasan pabrik. Sebanyak 430 petugas pemadam kebakaran pun dikerahkan untuk menghentikan nyala api.

Saat kejadian berlangsung, bunyi ledakan sangat kencang. Bahkan, jendela-jendela di sebuah stasiun pengisian bahan bakar yang terletak satu kilometer dari pabrik tersebut ikut pecah, sebut kantor berita Xinhua.

Seorang warga yang bermukim 10 kilometer dari pabrik mengaku tempat tinggalnya ikut terguncang.

“Saya mendengar dentuman keras di rumah. Semua orang di sekitar rumah saya melihat pabrik terbakar. Namun, saya tidak mencium bebauan aneh. Mungkin karena angin yang berhembus,” kata Lin Chen kepada harian South China Morning Post.

Sejauh ini, peristiwa tersebut menimbulkan tiga korban cedera.

Pabrik yang terletak di Kota Zhangzhou itu memproduksi paraxylene (PX), bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi polyester dan plastik.

Pembangunan pabrik semacam itu telah menuai protes dari warga sekitar. Di Maoming, Provinsi Guangdong, konstruksi pabrik serupa ditentang oleh warga setempat yang mengaku khawatir akan risiko kesehatan.

Ini adalah kecelakaan kedua dalam 20 bulan di fasilitas yang sama yang memproduksi paraxylene (PX), bahan kimia industri yang digunakan untuk membuat serat dan plastik.

Gambar yang diposting oleh netizens di Cina seperti Twitter menunjukkan api dan asap naik dari tanaman, dengan saksi melaporkan tremor getaran kuat dirasakan sejauh 50 km jauhnya dari ledakan itu.

Pabrik PX adalah proyek yang sangat kontroversial di Cina. Semua pabrik yang diusulkan telah di tentang publik yang kuat dalam beberapa tahun terakhir.

Menteri lingkungan China mendesak saat sidang parlemen tahunan negara itu di bulan Maret bahwa pembangunan proyek PX secara ilmiah diputuskan dan harus lulus penilaian dampak lingkungan.(BBC/cntv/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Cina
 
  Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan: Perlu Antisipasi dan Mitigasi Lonjakan Wisatawan Cina
  Ketika Negara-negara Eropa Menghadapi Jebakan Utang' China
  Pertumbuhan Ekonomi Cina Melambat Akibat Pandemi Corona Hingga Utang
  Topan In-fa Melintasi Cina Puluhan Orang Tewas, Shanghai Dilanda Banjir Besar
  Tren 'Kaum Rebahan' Melanda Anak-anak Muda China yang Merasa Lelah Budaya Kerja Keras Tapi Gaji Pas-pasan
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2