JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengimbau masyarakat yang akan melaksanakan liburan akhir tahun 2013 dan awal tahun 2014 agar membeli bahan bakar minyak (BBM) yang tidak disubsidi (pertamax, pertamax plus atau solar dex) sehingga tidak mengurangi besaran BBM bersubsidi yang ditanggung pemerintah.
“Saya menghimbau kepada saudara-saudara yang sudah punya mobil bagus, janganlah beli BBM yang bersubsidi, belilah pertamax. Udah punya mobil dua, mbok ya, pakailah pertamax, maksudnya tolongin negara,” himbau Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik usai meninjau kesiapan pasokan BBM mengantisipasi Natal dan Tahun Baru 2014, di Terminal BBM Plumpang, Jakarta, Senin (23/12).
Jero mengingatkan, konsumsi BBM Bersubsidi prinsipnya hanya layak dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke bawah. Karena itu, sudah seyogyanyalah, masyarakat menengah atas mengkonsumsi BBM non subsdi, dengan demikian volume BBM Bersubsidi akan lebih tepat sasaran dan tentunya akan mengurangi besaran subsidi BBM Bersubsidi yang ditanggung pemerintah .
“Mengkonsumsi BBM Bersubsidi sama dengan mengambil hak orang miskin, karena memang peruntukkannya untuk masyarakat menengah bawah. Kalau semua yang sudah berpunya ambil yang bersubsidi, yah ngga baik karena subsidi itu untuk yang kurang mampu,” tutur Wacik.
Namun demikian, Menteri ESDM mengaku saat ini hanya bisa mengimbau agar masyarakat yang sudah layak membeli bahan bakar non subsidi. “Biar malu yang mempunyai mobil mewah,” ujar Wacik.
Pasokan Aman
Pihak PT Pertamina (Persero) sendiri menjamin pasokan BBM dan LPG selama perayaan Hari Raya Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 aman. "Berdasarkan proyeksi posisi stok BBM dan LPG serta tingkat konsumsi masyarakat selama masa perayaan Hari Raya Natal 2013 dan Tahun 2014 kami jamin pasokan BBM dan LPG untuk masyarakat aman," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya saat mendampingi Menteri ESDM Jero Wacik meninjau kesiapan infrastruktur BBM dan LPG dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2014 di Terminal BBM Plumpang, Senin (23/12).
Hanung menyebutkan, stok rata-rata BBM nasional saat ini berada pada level rata-rata 20 hari dan Pertamina senantiasa menjamin stok selalu dipertahankan pada level tersebut. Rincian stok BBM antara lain, Premium 17 hari, Solar 18 hari, dan Avtur 30 hari.
Adapun konsumsi Premium selama periode 22 Desember 2013 hingga 8 Januari 2014, menurut Hanung, diperkirakan 2,4% di atas rata-rata penyaluran normal, atau menjadi 82.613 Kilo Liter (KL) per hari. Konsumsi Solar juga diperkirakan di atas rata-rata penyaluran normal, yaitu sekitar 2,8% atau menjadi 45.230 KL per hari.
Adapun, konsumsi Avtur diperkirakan 3,3% di atas penyaluran normal. Artinya, perkiraan konsumsi Avtur pada masa perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru kali ini akan mencapai sekitar 10.700 KL per hari.
Sementara itu, stok LPG pada periode yang sama mencapai rata-rata 17 hari. Konsumsi LPG masyarakat hingga 8 Januari 2013 diperkirakan 4% di atas rata-rata pasokan harian normal menjadi 19.200 MT per hari.
Untuk pengamanan stok BBM dan LPG selama Natal dan Tahun Baru, Pertamina telah membentuk Posko Satgas BBM dan LPG di Kantor Pusat dan seluruh kantor region Pertamina yang akan beroperasi aktif terhitung mulai 22 Desember 2013 hingga 8 Januari 2014.
Pertamina juga memastikan terminal BBM dan SPBU beroperasi 24 jam, khususnya di jalur-jalur wisata atau pusat perayaan Natal dan Tahun Baru, menyiapkan mobil tangki isi BBM standby di SPBU di jalur rawan kemacetan, menyiapkan contra flow bekerjasama dengan Kepolisian untuk antisipasi stagnasi mobilitas mobil tangki BBM.
Untuk melayani konsumen setia BBM non subsidi, Pertamina akan menyediakan produk BBM non subsidi dalam kemasan, yaitu Pertamax dan Pertamax Plus 5, 10, dan 20 liter dan Pertamina-Dex kemasan 10 liter. Produk bahan bakar khusus tersebut akan didistribusikan ke sekitar 341 SPBU yang belum menjual BBM non subsidi dan 13 kiosk Pertamax.
Untuk ketahanan pasokan LPG, Pertamina telah melakukan stock build up dan menambah alokasi LPG PSO dan non PSO sekitar 15%, khususnya di Wilayah Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku-Papua. Pertamina juga menunjuk agen dan pangkalan siaga dan memaksimalkan SPBU dan modern outlet untuk penyediaan LPG bagi masyarakat dan menambah penyediaan produk baru LPG baik Bright Gas maupun Ease Gas untuk kebutuhan LPG rumah tangga.
(esd/ptm/ES/skb/bhc/sya) |