Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Pendidikan
Luncurkan Sekolah Tani, Muhammadiyah Dipuji Menteri, Gubernur Hingga Bupati
2021-04-12 09:41:11
 

Menko PMK RI Muhadjir Effendy.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Indonesia dikenal dengan sebutan Negara Maritim dan Negara Agraris. Untuk istilah terakhir, fakta yang ada justru membuat miris.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah petani di Indonesia terus menurun. Tahun 2020, BPS mencatat jumlah seluruh petani Indonesia dari semua sektor pertanian hanya sekira 33,4 juta orang atau turun sebanyak 1,1 juta dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain masalah struktural terkait kesejahteraan profesi petani, problem pertanian semakin pelik mengingat kelompok usia muda enggan untuk berprofesi sebagai petani.

Sementara itu, jumlah penduduk di Indonesia terus bertambah di atas angka 270 juta jiwa. Proporsi 33,4 juta petani dibandingkan jumlah penduduk akan menjadi masalah serius jika tidak segera diatasi.

Memperhatikan permasalahan itu, Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang dan SMK Muhammadiyah 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang meluncurkan program berkesinambungan bernama Sekolah Tani, Sabtu (10/4).

Siapa Saja Boleh Ikut Sekolah Tani, Terutama Kaum Muda.

Memberikan sambutan peluncuran Sekolah Tani, Menko PMK RI Muhadjir Effendy mampu menghadirkan jawaban solutif untuk mewujudkan kesejahteraan petani dan terciptanya petani berkemajuan yang mampu menghadapi zaman.

"Saya mengajak kaum muda milenial agar menerjuni dunia pertanian, agar proses regenerasi petani tetap berlangsung di Indonesia. Tentu petani milenial adalah petani yang memiliki masa depan, berpikiran modern, maju dan sanggup membawa Indonesia lebih sejahtera," pesan Muhadjir.

Turut mengapresiasi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap Sekolah Tani mampu menjadikan petani inovatif yang terbuka dengan teknologi sehingga Indonesia kelak mampu mewujudkan swasembada hasil pertanian.

"Melalui sekolah tani ini juga semoga semakin banyak petani-petani muda dan milenial yang menekuni pertanian dengan semangatnya yang begitu gigih untuk jadi yang terdepan dalam teknologi petani," tuturnya.

Tak berbeda dengan Menko PMK dan Gubernur Jawa Tengah, Bupati Magelang Zaenal Arifin berharap agar para petani di Magelang dan sekitarnya aktif mengikuti program ini. Zaenal juga berharap anak-anak muda turut serta dalam program ini.

"Saya juga mengajak petani milenial untuk menekuni pertanian melalui sekolah tani agar bangsa kita yang agraris menjadi terdepan dalam pertanian," pesannya.

Sekolah Tani sendiri akan dilaksanakan sebulan dua kali, gratis dan terbuka untuk umum. Para peserta bebas memilih tema pembelajaran yang akan diampu oleh para ahli dan profesional.(muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2