JAKARTA, Berita HUKUM - Untuk membahas persoalan transportasi, termasuk anggaran subsidi bus Transjakarta serta kelanjutan proyek Mass Rapid Transit (MRT), Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menggelar rapat tertutup dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjhabana.
Usai menghadiri rapat tersebut, Jokowi menuturkan, telah mencapai kata sepakat terhadap kelangsungan proyek MRT. Dikatakan Jokowi, tanggal 15 Januari nanti, Menko Perekonomian akan memutuskan mengenai subsidi pembiayaan proyek tersebut.
"Ketika sudah diputuskan oleh Pak Menko Perekonomian, besoknya akan saya putuskan, saya hitung dalam waktu satu jam semuanya udah rampung, semuanya itu tergantung saya.” kata Jokowi, Rabu (9/1).
Dikatakan Jokowi, setelah diputuskan oleh pihak Kementerian Perekonomian dan dirinya, pada hari selanjutnya (17/1), semuanya akan langsung dijalankan proyek MRT koridor Lebakbulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 kilometer.
"Setelah semuanya rampung diputuskan oleh Kementerian Perekonomian dan saya, selanjutnya tanggal 17 semuanya akan mulai jalan dan diperkirakan tahun 2015 atau 2016 semuan akan rampung untuk tahap awal,” kata Jokowi.
Sementara untuk tender proyek MRT, ditambahkan Jokowi, pemenang tender akan langsung diumumkan oleh pihak Pemprov DKI Jakarta. “Setelah semuanya rampung akan diumumkan, yang ikut tender kan ada tiga, dan setelah selesai diputuskan akan diumumkan,” tambahnya.
Untuk subsidi tiket penumpang, lanjutnya, beban yang nantinya akan ditanggung oleh pihak Pemprov DKI sebesar Rp 200 miliar/tahun dan harga tiket langsung untuk penumpang diharapkan Jokowi tidak mencapai Rp 20.000 tapi dibawah Rp 10.000.
"Untuk subsidi diperkirakan mencapai Rp 200 miliar dari APBD dan saya mengharapkan harga tiketnya di bawah Rp 10 ribu saja. Nanti kita hitung lagi subsidi sekian, investasi sekian, tiketnya sekian nanti kita buka semuanya” tandasnya.(lpi/brj/bhc/rby) |