MEDAN, Berita HUKUM - Seorang Mahasiswa yang bernama Abzy Khulani (18) tahun Mahasiswa semester dua Fakultas Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan di Begal handphone (HP) dan Dianiaya tiga orang pelaku, salah satunya mengaku polisi berpangkat AKP bertugas di Polsek Sunggal, kejadian tersebut terjadi pada hari, Jumat (23/2 ) sekitar pukul 22.00 Wib.
Berawal dari Abzy yang hendak pulang ke rumah mengendarai Motor, ketika di jalan TB Simatupang tepat didepan RM Cabai Hijau, Mobil pelaku satu unit mobil Suzuki Ertiga BK 1442 AAJ, yang sudah mengikuti korban sejak di RS Sundari yang berputar arah di depan RM Cabai Hijau, mobil tersebut memepet motor korban, dan memberhentikan motor korban, lalu memeriksa HP dan saku celana korban.
Lantas pelaku yang mengendarai mobil Ertiga tersebut berhenti dan tiga laki-laki berbadan tegap turun dari kendaraanya. Dia langsung menuduh Abzy Khulani dengan cara yang arogan, baru beli narkoba, mabuk kau yaa, mana pertanggung jawaban hukuman sebagai mahasiswa..
" Kamu habis beli narkoba ya, mabuk kau yaa, sini HP mu ku periksa, bula pola kunci HP ini " ujar saksi mata di lokasi kejadian.
Tuduhan tersebut diarahkan kepada mahasiswa Abzy tersebut, sambil melakukan penganiayaan dengan menjambak, menyikut, memiting, bahkan manakut - nakuti korban dengan akan menembak kaki Abzy, serta mengeluarkan senjata dari dalam mobil.
Pelaku dengan cara mengintimidasi agar orang disekitar takut para oknum yang mengaku polisi tersebut mengatakan "Siapa kali kau anggarkan kudinginkan kaki kau nanti ":Jangan ada yang membela" "Aku Polisi " "AKP Irvan, sambil pistol di dalam mobil, saya tugas di Polsek Sunggal," ujar Pelaku berbadan gempal kepada masyarakat yang berkerumun, termasuk korban Abzy Mahasiswa UINSU tersebut yang sudah tidak berdaya.
Menurut penuturan salah seorang saksi mata lainya. (JP) seorang petugas parkir di lokasi kejadian juga sempat di cekik dan di tarik kerah bajunya, kepada media ini mengatakan, merasa kasihan melihat anak-anak tersebut yang dianaya oleh tiga pria berbadan tegab.
"Anak itu bang, yang kemari malam dijambak-jambak rambutnya, dipiting, disikut kayak binatang, sempat ku teriaki, siapa nama keluarga mu disini biar ku kasih tau, biar kusuruh datang kemari" ujar JP saksi di lokasi kejadian.
Menurut JP yang lebih parahnya lagi, pelaku penganiayaan melakukan perampasan 1 unit HP mahasiswa yang dianiaya tersebut, agar tidak bisa menghubungi keluarga, para pelaku sangat sadis, kami pikir juga mereka pelaku penganiayaa betul-betul polisi, kata JP menambahkan.
Terpisah, Orang tua korban penganiayaan, Hermansyah mengaku telah berkomunikasi dengan seseorang yang mengaku AKP IRFAN, katanya penelpon tersebut mengaku bertugas di Polsek Sunggal. Penelpon meminta agar segera mentransfer sejumlah uang karena anaknya yang bernama Abzy ditangkap karena penyalahgunaan narkoba.
Namun setelah orang tua korban langsung berkomunikasi dengan salah seorang petugas di Polsek Sunggal, petugas disana mengaku tidak mengenal AKP IRFAN dan foto profil sipenelpon dan melihat Foto tersebut, petugas di Polsek Sunggal memastikan itu bukan foto anggota dari perwira Polsek Sunggal.
Sadar akan rencana penipuan dan perampasan HP, orang tua korban, Hermansyah menolak memberi uang (86) damai di tempat yang diminta sebelumnya oleh pelaku sebesar Rp 60 juta
Melalui telepon korban mengatakan,mereka tidak dibawa ke Polsek, hanya di rampas HP dan di tanya mana nomer tertentu termasuk nomor HP Orang tua.
Ketika orang tua korban Abzy mengatakan kepada pelaku melalui HP, mereka Bukan Akap IRFAN dan bukan anggota Polsek Sunggal, mereka langsung blokir WA dan matikan HP dan tidak berani lagi berkomunikasi dengan orang tua Korban.(put/bh/sya) |