JATIM, Berita HUKUM - Politik kesehatan kita sekarang belum berpihak pada orang-orang miskin, dan juga tidak menjangkau orang-orang di desa yang terpencil.
Demikian dikatakan oleh ketua Mahkamah Konstitusi Moh. Mahfud MD dalam acara peringatan hari lahir Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar, Minggu (24/02), di Komplek RSI Siti Hajar, Sidoarjo, Jawa Timur. Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Mutawakkil Alallah, Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat Jawa Timur Masruroh Wahid, serta Ketua Muslimat Sidoarjo Farida Wahib.
Diungkapkan oleh Mahfud, dalam sebuah kasus kecelakaan di Yogyakarta, si korban ditolak pihak Rumah Sakit (RS) dan justru yang ditanyakan terlebih dahulu oleh pihak RS adalah siapa keluarganya, KTP dan siapa yang menjamin. Begitu juga banyak kasus yang terjadi di Jakarta, di mana banyak bayi yang ditahan pihak RS, karena si orang orang tua tidak sanggup membayar biaya persalinan.
“Politik kesehatan kita juga belum mampu menjangkau masyarakat untuk mencapai tujuan-tujuan konstitusi kita,” ujar mantan Menteri Pertahanan era presiden Abdurrahman Wahid ini. Oleh sebab itu, sangat menyedihkan jika ada anggaran anggaran untuk RS yang dikorupsi. Pencurian dan panggarongan itu tidak hanya hanya terjadi di bidang kesehatan, namun juga terjadi di bidang lain, dimana anggaran itu bertujuan untuk mensejahterakan rakyat.
Menurut Mahfud, untuk membangun kesejahteraan di Indonesia maka masyarakatnya harus sehat, “Tidak mungkin kita maju, tidak mungkin kita bisa melindungi segenap bangsa dan negara Indonesia kalau orangnya tidak sehat,” tegas mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini. Lebih lanjut, Mahfud menilai, tidak mungkin mencerdaskan kehidupan rakyat jika guru, rakyat, dan muridnya tidak sehat. Tidak akan mungkin orang menjadi cerdas pula jika tidak sehat, dan jika tidak diantisipasi hal tersebut justru akan menjadi beban bagi pembangunan.
Namun menurutnya, kesehatan jasmani juga harus dibarengi oleh kesehatan rohani, karena tidak akan ada gunanya jasmani sehat namun rohani tidak sehat. Oleh karena itu, ketika seseorang pergi berobat ke seorang dokter maka rohaninya disehatkan terlebih dahulu dengan membesarkan hati terhadap penyakit penyakit yang diderita, agar orang yang sakit itu bisa menghadapi penyakitnya dan memperoleh kesembuhan, seperti yang telah dipraktekan oleh RSI Siti Hajar selama ini.
“Adanya Rumah Sakit ini merupakan pengejawantahan-pengejawantahan dari apa yang diperintahkan oleh Allah, agar ummat Islam memiliki kepedulian sosial. Peduli kepada orang-orang yang menderita, peduli kepada orang sakit,” jelas Mahfud. Di akhir tausyiahnya, Mahfud mengingatkan kepada para hadirin, jika diantara ummat Islam tidak perduli dengan hal-hal seperti itu maka hanya akan menjadi pendusta agama.(ilh/mk/bhc/rby) |