JAKARTA, Berita HUKUM - Mantan Panglima TNI 2007-2010 Jenderal (Purn) Djoko Santoso menyatakan dukungan politiknya, kepada calon Presiden nomer urut 1 Prabowo Subianto dan calon wakil Presiden Hatta Rajasa.
"Saya mendukung karena alasan ideologis dan profesional, serta berdasarkan alasan hasil analisis intelijen," kata Djoko, Jakarta, Senin (2/6).
Djoko menjelaskan, alasan ideologis karena dirinya dan Prabowo sama-sama prajurit sapta marga serta mempunyai visi-misi yang sama dalam memajukan Indonesia ke depan.
Sementara alasan profesional, kata Djoko, selaku mantan Panglima TNI mempunyai cara pandang yang sama dengan Prabowo, yaitu mengenai pentingnya pendekatan stabilitas.
"Khusus dari analisis intelijen, saya melihat bahwa jika Prabowo-Hatta terpilih, maka pasca pilpres akan terbentuk pemerintahan yang kuat, karena Prabowo-Hatta mendapatkan dukungan dari mayoritas partai politik peserta Pemilu," pungkasnya.
Seperti diketahui, kini kekuatan 6 partai Politik yang tergabung dalam koalisi Merah Putih; Partai Gerindra, PAN, PKS, PKB, PBB, Golkar dengan Capres pasangan No 1 Prabowo-Hatta, jika dilihat dari hasil perolehan Pemilu Legislatif 9 April lalu, jumlah perolehannya sebesar 48,93 % dengan 292 kursi anggota DPR RI atau memiliki 52,1 % suara.
Kekutaan ini belum lagi jika ditambah dengan Parpol Partai Demokrat (PD) pimpinan Jenderal TNI (Purn) SBY yang perolehannya sebanyak 61 kursi atau 10,19% suara, dimana signsningnya kini PD bakal jadi berKoalisi ke Merah Putih, ini akan menambah kekuatan pada Koalisi Merah Putih Prabowo-Hatta yang akan menjadi 353 kursi di DPR RI atau 59.12 % suara dari total seluruh kursi parlemen yang ada sebanyak 560 anggota DPR RI.(bhc/put) |