JAKARTA, Berita HUKUM - Karyawan Setjen DPR, MPR dan DPD RI memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Baiturrahman, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/1) lalu. Tema yang diusung dalam peringatan kali ini adalah upaya untuk meneladani perilaku Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Penceramah Habib Ali Jamalullail dihadapan karyawan yang memenuhi masjid memaparkan sejumlah kisah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan sejumlah aturan dalam kehidupan bernegara pada era itu. Keadilannya sangat fenomenal sehingga bangsa Quraish pernah meminta beliau menjadi pengadil terhadap pencurian yang dilakukan seorang anak pejabat setempat.
Habib Ali meyakini dengan siar Islam yang berkesinambungan melalui Masjid Baiturrahman yang berdiri megah di tengah komplek parlemen, satu saat dari tempat ini akan hadir pejabat yang adil. "Keberadaan Masjid Baiturrahman yang berdiri ditengah para pejabat yang bertugas di Senayan, dengan niat meneladani Rasulullah, insyaAllah pada saatnya akan hadir pejabat yang adil," paparnya.
Ia juga menekankan upaya meneladani ini harus dilakukan dengan konkrit seperti yang dilakukan sahabat Abu Bakar Siddik, Umar bin Khattab dan para tabiin yang hidup setelah era Nabi Muhammad SAW. "Malik bin Dinnar adalah seorang tabiin yang hidup di era sahabat, tidak bertemu nabi. Ia bahkan mampu khatam Al Quran 40 kali dalam sehari, kita sekarang hapal juz Amma saja sulit," ujar dia.
Sementara itu Inspektur Utama Setjen DPR Setyanta Nugraha menyampaikan kegiatan memperingati Maulid Nabi sebagai ungkapan rasa syukur. Harapannya agenda ini dapat terus mendorong semua pihak terutama karyawan Setjen DPR, MPR, DPD untuk terus meneladani Rasulullah SAW.
"Peringatan Maulid Nabi kesempatan untuk kembali belajar, memahami lebih jauh tauladan dari baginda nabi. Harapannya dapat meningkatkan sikap kita dalam bekerja sebagai abdi negara untuk dapat unjuk kinerja menjadi lebih baik," demikian Setyanta.(iky/dpr/bh/sya), |