TANGERANG, Berita HUKUM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengharapkan agar Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kemdikbud mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi pada tingkatan pemungkin, untuk kemajuan pendidikan dan kebudayaan Indonesia.
Menurut Menteri Nuh, ada tiga tahapan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dijalankan, yaitu sebagai pendukung atau fungsi support, penggerak driver, dan fungsi pemungkin enabler.
"Pustekkom diharapkan mampu memanfaatkan TIK pada tahapan pemungkin ini, memungkinkan apa yang sebelumnya tidak dimungkinkan," tutur Mendikbud saat meresmikan Wahana Jelajah Angkasa di kantor Pustekkom Tangerang Selatan, Rabu (13/3).
Nuh menjelaskan, pada tahap pendukung sifatnya lebih pasif, sedangkan pada tahap penggerak lebih aktif, yaitu menggerakkan pembelajaran konservatif dengan memanfaatkan TIK. "Tetapi itu saja belum cukup, kita ingin pemanfaatan TIK lebih tinggi lagi," katanya.
Menurut Nuh, untuk menuju pemanfaatan TIK pada tahap pemungkin, pemikiran-pemikiran kreatif dan pemahaman TIK menjadi syarat mutlaknya. "Kalau orang yang pegang TIK masih berfikiran konservatif, maka TIK hanya bergerak di sisi suporter saja," kata mantan Menkominfo tersebut. Jadi sumber daya manusia yang paham TIK serta memiliki kreatifitas sangat diperlukan.
Mendikbud berharap Pustekkom dapat menjadi satu pusat tersendiri yang bisa memperkuat satu lini bisnisnya pendidikan dan kebudayaan, termasuk proses belajar mengajar.
Selain itu Mendikbud berpesan dua hal kepada pimpinan Pustekkom dan jajarannya. Pertama, agar Pustekkom mengintegrasikan dengan matang seluruh elemen dan fasilitas yang dimilikinya sebagai satu kesatuan yang utuh. Kedua, tidak cukup hanya keluarga besar Kemdikbud saja yang tahu semua fasilitas Pustekkom, namun masyarakat umum harus mengetahui apa yang kita miliki.(rm/ipb/bhc/opn) |